[Berbincang Tentang Rezeki Kita]

“Rizqi memiliki tempat dan waktu bagi turunnya. Ia tak pernah terlambat, hanyasanya hadir di saat yang tepat.” –Ust Salim A Fillah.

Seringkali, kita terlalu mengkhawatirkan soal masa depan kita. Rezeki terutama, yang tentunya banyak sekali turunannya. Padahal jelas, kita tahu betul bahwa semua sudah Allah tulis dan takkan tertukar antara satu anak adam dengan yang lainnya. Semua sudah Allah ukur dan akan kita terima semuanya, entah kapan waktunya. Ada yang langsung Allah beri sekejap seketika, ada yang Allah berikan perlahan-lahan sesuai dengan kebutuhan, ada pula yang Allah simpan di akhir cerita. Tak ada yang Allah tahan. Allah akan memberikan semuanya sesuai dengan ketetapan dan ketentuannya.

Itulah rezeki kita. Mau bagaimanapun cara mengambilnya, tetaplah ‘segitu’ yang akan kita dapatkan, sebab soal itu sudah Allah tetapkan. Mau bagaimanapun kita jungkir balik usahanya, dapatnya kita ‘yang itu juga’. Sebab jauh-jauh hari sebelum nafas kita sempurna di bumi, telah Allah tuliskan secara detailnya. Maka, sekarang tugas kita adalah soalan ‘adab’ dalam mendapatkannya; akankah kita memilih jalur taqwa, jalan santai biasa saja, atau justru jalur yang jelas-jelas dimurkaiNya?

Ya, sudah sepantasnyalah kita memilih jalur yang pertama: jalur taqwa, jalur syurga. Jalur yang kemudian Allah suka dan ridho atas apa-apa yang kita tempuh untuk meraihnya. Karena soalan rezeki adalah sesuatu yang tak perlu kita khawatiri lagi, maka bekerja dan memberikan yang terbaik dalam menjemputnya adalah cara syukur yang bisa kita beri.

Tak khawatir akan rezeki-tentu saja kemudian bukan menjadi alasan kita hidup bersantai saja. Ia tetap perlu diikhtiarkan dengan cara-cara terbaik yang Allah suka. Ia tetap perlu diusahakan melalui jalan-jalan kebaikan yang sudah Allah bentangkan. Allah sudah menganugerahi kita akal dan hati, memaksimalkan potensi yang dimiliki adalah cara kita berterimakasih atas segala nikmat yang sudah Allah beri.

Pesan : Selamat atas slip gaji di awal bulan, bagi yang merayakan. Selamat berbuka puasa bagi yang menunaikan :)

#30haribercerita #30hbc2002 #merapikanrasa