Ummi Pernah Pacaran?



 
Musim Semi di Kampus Ekonomi, 2014. Dokumen Pribadi


“Mi, Ummi dulu pernah pacaran nggak, Mi?”

Sore ini Hulya mendekatiku yang sedang menyiapkan makan malam. Aku tersenyum, membuat Hulya makin penasaran. Bibirnya manyun, persis ala ala ABG yang sedang dirudung cinta

“Ummi, ceritalah.”

Hulya merajuk, mencomot 1 tempe goreng tepung yang masih panas.

“Aww panas!” jeritnya, menyadari tempe yang ia pegang memang barusan sekali keluar dari penggorengan.

“Pelan-pelan, sayang.” Aku tergelak, lalu menuangkan teh ke dua cangkir gelas. Saatnya bersantai karena alhamdulillah semua telah selesai. Masakan sudah siap. Rumah sudah rapi. Abi belum pulang, Fatih masih ada ekskul, dan adik-adiknya Hulya sedang asyik bermain di ruang tengah. Mumpung akur, berarti bisa women time bersama Hulya yang usianya akan genap jadi enam belas tanggal 17 besok.

“Yuk, ngobrol di depan saja, Nak. Ummi sepertinya perlu bersantai biar bisa jawab pertanyaan Hulya. Kayaknya bakalan panjang.” Aku terkekeh menuju teras, Hulya mengikuti dengan wajah bersemu merah. Lagi jatuh cinta kayaknya ini anak.

***

“Jadi, gimana Mi, pernah?”
Hulya bertanya dengan mulut penuh. Kini pisang goreng hangat yang ia kunyah.

“Pernah nggak ya... Ayo, Hulya tebak. Kira kira Ummi pernah pacaran ngga?”

“Emm, kayaknya Ummi engga pacaran deh. Kan pacaran itu mendekati zina ya, Mi? Kata ustadz sih gitu hehe. Habisnya Ummi sama Abi ngga pernah bilang ke Hulya atau Kak Fatih langsung sih, jadi Hulya galau, hehe..”

“Kak Fatih juga engga ada tanda-tanda pacaran, berarti emang engga pernah ya Mi. Hulya yakin, setahun atau dua tahun lalu kak Fatih pernah tanya beginian sama Ummi.”

Baru kemarin, Hulya. Kak Fatihmu menanyakan pada Ummi bahasan yang sama, namun pertanyaannya berbeda. Mungkin dia sudah diskusi sama Abi sebelumnya. Versi ikhwan, hehe.

“Emm, kalau gitu pertanyaannya ganti, deh. Ummi pernah jatuh cinta enggak pas seusia Hulya gini? Langsung sama Abi apa pernah jatuh cinta sama yang lainnya?”

Hulya tampak antusias. Kayaknya emang lagi jatuh cinta, hehe..

“Seusia Hulya, Ummi mah belum ketemu dan kenal sama Abi, Nak. Tapi, soal jatuh cinta, tentu Ummi pernah.”

Akhirnya aku membuka cerita. Mungkin sudah saatnya, dan aku yakin Hulya membutuhkannya.

“Wah, really mi? Wah, kayaknya bakal seru kalau Abi tahu nih, wkwk.”

“Aman, Abi mah sudah tahu semuanya, hehe.”

Wajah Hulya makin berbinar.

-bersambung-

Komentar