[TENTANG DO'A-DO'A]


terbangkanlah do'a-do'a....




Ada empat macam cara Allah dalam mengabulkan do'a, Dosen inspiratif yang satu ini memulai kisahnya.

Pertama, KONTAN. Kita meminta dan Allah langsung mengijabah. Bahagia? Jelas.

Kedua, DITUNDA. Sebab saat meminta, agaknya kita terlalu terburu-buru. Sesuatu yang jika dikabulkan saat itu juga;; kita justru kewalahan dan tidak siap. "Tidak sekarang, hambaKu." Kata Allah. Itu baik? Jelas. Allah lebih tau kapan momen terbaik untuk mengabulkan do'a-do'a kita.


Tiga, DIGANTI DENGAN YANG LEBIH BAIK. Tau apa kita, soal yang terbaik? Iya, kita boleh saja merancang, kita tak diharamkan merencanakan. Kita juga terkadang suka menerka-nerka. Lalu kita meminta pada Allah ini itu yang kita suka. Diganti dengan yang lebih baik, itu tandanya Allah sayang dengan kita. Bayangkan jika do'a kita dikabulkan padahal itu tak baik untuk kelanjutan hidup kita. Maka? Ya, maka setiap apa yang digantiNya; percayalah. Itu adalah SEBAIK-BAIK ketentuan. Allah Maha Tahu, sedang kita hanya manusia yang sok tahu. Bahagia? Jelas. Sebab Allah kasih jawaban terbaik, sebab Allah tahu masa depan kita.

Empat, DITUNDA DI AKHIRAT. Ya, karena tak semua do'a, pas dikabulkan selama di dunia. Lah, nggak bahagia dong pas di dunia? Siapa bilang. Ini, denger ya. "Seandainya orang-orang tahu bahwa semua do'a yang dikabulkan di akhirat itu menggembirakan; niscaya semua orang akan berdo'a untuk itu."

Iya, yang pasti; Allah ingin kita berdo'a kepadaNya. Ulang-ulanglah do'a, tak mengapa. Sebab Allah suka. "Berdo'alah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan." Begitu kata Allah. Dan apapun yang diberikan Allah dalam kehidupan kita: itulah yang terbaik dan paling pas untuk kita.

MAKA. Maka; bersyukur adalah kuncinya. Rumput tetangga boleh jadi terlihat lebih hijau. Mawar di pekarangan tetangga pun boleh-boleh saja lebih merah. Tapi, ingat; kita juga punya! Maka merawat, menyirami, dan memupuknya sepenuh cinta adalah tugas kita sebagai yang dipercaya sbg khalifah di dunia. Uyeah! (Lalu ada backsound dragonball: semua itu demi hidup yang baik; hanya dia yang mampu melaksanakannyaaaa).

Inspirasi: ceramah tarawih Dr Suharno (Dosen FIS) di Mujahidin 17/6/17. Ciye bagus yaa tanggalnyaa. Sebenernya pas malemnya itu langsung kuketik di badan IG, tapi ke-close begitu saja hiks. Tulisan yang hilang ~ .Oya gatau kenapa seneng banget pas malam itu, dapet banyak cerita dan hikmah yang nentremiin hati. Ciye ciye.

Ohya. Diawal, pak Harno bercita-cita suatu saat Mujahidin jadi masjid kampus yang rame dan jadi sentral apa saja mulai pendidikan, diskusi, ibadah, dsb. Parkirannya juga ngga cuma di IEC. He he. Luasan gitu. Terus di akhir beliau ngedoain para takmir dan orang-orang yang katanya masih bertahan mau-maunya ngurusin orang. Ini nih yang bikin nangis. "Tenang, Allah yang jamin kebahagiaan buat orang-orang yang mau-maunya berlelah dan berpayah di jalan Allah. Allah yang jamin, jangan khawatir. Allah pasti tanggung jawab." E e e kalo ini kok jadi kecampur Kajian tauhidnya Aa Gym Sih. He he. Intinya gitu ya.


Ohya. Soal Pict: ini gambaran bikinannya dedek sholihat alumni SMA Teladan. Temen se-CM pas di @flpyogya kemaren. Namanya Farida Sunar Primastuti, tapi nama bekennya Prima Aida. Sampe-sampe di absenan yang terkenal malah nama penanya. Demi apa digambarin sama dedek kece ini, :') ini pas ketemu prima mau beli bukuquh yang ngeprint sendiri itu. Eh, langsung digambarin malemnya. Ohya, Prima ini dulu daftar beasiswa ke Jepang buat S1nya (aku banget! Tapi aku minim usaha he he) Dan finnaly, prima diterima di Fakultas Seni Rupa dan Desain -nya ITB. Jurusan dan kampus yang juga aku incer jaman SMA. Tapi lagi-lagi, akunya yang minim usaha. He he. Yes right, UNY is the best for me. And also physics with it's complexity. Ciye~ sukses buat Prima. Sudah segede apa sekarang, prim?

Komentar