Orang Baik dan Orang Jahat

"Bunda, kenapa ada orang baik dan orang jahat?"

....

"Ivan habis ketemu orang baik dan orang jahat di mana, memangnya?" Bundanya Ivan tersenyum sambil mengacak-acak rambut Ivan.

"Di sekolah, Bun. Ada teman Ivan yang baaik banget, selalu mbagi-mbagi jajanan ke temen-temen. Kalau digangguin sama yang lain pasti dia memaafkan."

"Tapi ada juga yang jahat, Bun. Dianya suka nggangguin. Terus nggak mau ngalah gitu. Padahal pendapatnya salah. Dan temen-temen sekelas sepakat kalau dia salah. Tapi dia kuat, Bun. Badannya gede. Nggak ada yang berani sama dia."

....

"Ivan, sholih. Sebenarnya, nggak ada orang yang jahat di dunia ini. Semua Allah ciptakan dalam keadaan baik.."

"Semuanya, fitrahnya adalah baik. Kemudian, yang menjadikan sikap apa yang dipilihnya adalah lingkungan sehari-hari di mana ia tinggal."

"Teman baik dan kurang baik; semuanya adalah ujian bagi kita..."

....

"Ujian, Bun?"

....

"Iya, ujian..."

"Teman yang baik, mengajari kita agar kita juga turut berlaku baik. Dan apabila kita diperlakukan baik, maka kita juga harus memberi perlakuan yang sama. Berlaku baik..."

"Sedang pada teman yang kurang baik, kita juga diajari tentang bagaimana bisa bersabar, memiliki sifat memaafkan, dan juga rasa tanggung jawab untuk turut mengingatkannya agar berlaku yang baik.."

....

"Tapi Ivan takut, Bun. Mau ngedeketin aja horror. Bisa-bisa Ivan kena pukul atau digangguin..."

....

"Yang penting, Ivan tetep jadi anak yang baik ya. Yang selalu memaafkan, yang selalu lapang saat berhadapan dengan teman yang kurang baik."

....

"Namun ada kalanya, Ivan juga harus tegas. Ivan harus berani ketika benar, ketika teman Ivan memang sudah kelewatan. Ingatkan dengan cara-cara yang baik, setelah itu berdamai dengan baik pula."

"Baik, Bun. Akan Ivan lakukan."

"Seperti yang kita lihat tadi malam ya, Bun? Di video youtube yang beredar?"

"tentang...?"

"Om-om yang memperjuangkan temannya yang tak bersalah di majelis DPR. Dia begitu berapi-api saat menyampaikan kebenaran. Bawa data banyak, sampai yang ngeliat pada bengong nggak bisa ngomong apa-apa."

"Iya...Pinter...."

"Adakalanya kita harus bersikap lembut, adakalanya kita harus tegas. Dan kau tau, sayang? Tegas itu berbeda dengan kasar. Tegas itu tak menyakiti, tegas itu memberikan jawaban."

.......

Dan saat kita melihat kemungkaran, ada 3 hal yang diajarkan oleh sang teladan; pertama, mencegahnya dengan perbuatan. Turun langsung dan melawan. Dua, mencegahnya dengan lisan; dengan kata-kata atau tulisan. Tiga,merutuk dalam-dalam di hati; turut mendoakan,


dan itu adalah selemah-lemahnya iman.


Lalu ada di posisi mana keimanan kita hari ini? Di mana? Di sebelah mana?

.
.
.

26 Januari 2017,
Indonesiaku, jangan melebihi film drama korea...

Komentar