1. Bismillah,
penutup penghujung malam ini; saya akan berbicara tentang #membina.
Menyapa twitter yang sudah lama nggak kesapa. Punten ya..
2. Dulu,
pas mentoring awal, mbak mentor saya pernah bilang. Terbina aja nggak cukup,
Ki. Kamu kudu #membina.
Sayanya pas itu bingung. Kok?
3. Mbak
saya nggak ngasih jawaban apa-apa, sampe besoknya, pas saya dikasih kelompok
binaan, saya baru tahu mengapa harus #membina
4. Pengalaman,
ada yang dikasih kelompok binaan, ada yang nyari sendiri buat dibina, ada juga
yang datang, "Mbak.. pingin gabung." #membina
5. Dengan
berjumpa wajah-wajah yang secara umur ketarbiyahan memang lebih muda, saya
mulai paham. Ini toh yang dimaksud dengan #membina
6. Mengapa
harus #membina
dan tak cukup hanya dengan terbina?
7. Sebab
sejatinya, saat terbina kita sedang mendengarkan ilmu-ilmu. Sedangkan saat #membina,
kita langsung terjun mengamalkan ilmu-ilmu.
8. Pas
terbina, kita cuma cukup ndengerin mbak mas mentor kita, sedang kalau #membina,
kitalah yang menjadi penyampai itu.
9. Dimana-mana,
saat menjadi penyampai, kita kudu tau betul materi yang akan kita berikan ke
adek-adek kita. Itu #membina
10. Makanya,
saat mau #membina,
kita kadang kelimpungan cari materi. Nanti diisi apa yaah.. Duh, belum belajar
lagi. Kita langsung cari-cari
11. Kita
jadi mau baca buku, kita jadi rajin ke kajian, kita jadi open mind dan mau
diskusi sama banyak orang. Ini karena kita mau #membina
12. Kadang-kadang,
adek2 kita itu sering tanya ini itu. Lah, kalau kita nggak tau, mau dikemanain
muka kita? #membina
13. Yah,
walaupun dalam kaidahnya, kalau kita bener-bener nggak tau, kita tinggal
bilang: Widih, sorry.. mbak nggak tau nih dek. #membina
14. Tapi
masa iya, kita bakal diem aja karena ketidaktahuan kita? Lalu kita dan adek2
binaan sama-sama nggak taunya. #membina
15. Enggak
kan ya? Sebagai mbak mentor, kita merasa 'harus mencarikan jawaban' untuk
adek-adeknya. Bak super hero gitu. #membina
16. Akibat
pertanyaan adek kita -yang kadang sederhana itu-, kita berubah jadi manusia
filsuf yang nyari jawaban kemana-mana #membina
17. Kita
juga jadi mikir dengan pertanyaan itu. "Eh.. iya ya... kok bisa ya?"
Kita jadi penasaran juga soal jawabannya.. #membina
18. Makanya,
kita jadi buka-buka buku. Kita jadi browsing-browsing. Kita juga tanya-tanya ke
mbak mas mentor yang #membina
kita
19. Dan
saat puas dengan jawaban yang kita dapatkan, kita berlari ke adek binaan kita
dg berbinar-binar, "Sudah ada jawabannya!" #membina
20. Adek-adek
kita tak kalah berbinarnya, "makasih ya mbak!" Habis itu, mereka
tanya lagi dengan pertanyaan lainnya. Heheu #membina
21. Kita
cengar-cengir. Pas tau jawabannya, langsung kita jawab. Kalau enggak, ya, mulai
lagi pengembaraan ilmu kita. Hehe #membina
22. Nah.
Disinilah starting pointnya: #membina
itu mengupgrade kesungguhan kita untuk mencari ilmu. Tak puas di satu media
saja.
23. Kita
jadi tau banyak hal, saat ditanya adek2 kita. Pertanyaan yang bahkan tak pernah
muncul dalam benak kita sebelumnya. #membina
24. #membina itu membuat kita makin tau, makin pingin cari
tahu, dan nggak jadi orang yang sok tahu. Karena kita perlu ngejelasin dg ilmu!
25. Lagi,
mengapa harus #membina,
daripada merasa cukup dengan sekedar terbina?
26. Kita,
pas ngelingker itu punya target amalan harian nggak sih? Punya, kan? Nah, saat #membina,
ruhiyah kita kudu mantep dulu
27. Semalem
belajar ngga? tadipagi qiyamul lail ngga? Tilawahnya gimana? Sedekahnya?
Puasanya? Beres ngga hubungan sama tetangga? #membina
28. Sebab
disadari atau tidak, kesiapan ruhiyah seorang murabbi/pementor itu berdampak
banget sama kualitas yang disampaikannya #membina
29. Tau
Rasulullah, kan? Mengapa beliau banyak banget mutarabbi/ mad'u yang ngikut. Ya
karena ruhiyah Rasulullah selalu disiapin #membina
30. Beliau
masih saja shalat berjam-jam sampe bengkak kakinya. Pas ditanya mengapa,
padahal udah dijamin surga, apa jawab beliau? #membina
31. "Tak
bolehkah aku bersyukur pada Rabbku?". Selalu nangis kalo diceritain bagian
ini. #membina
32. Salah
seorang kakak di dakwah kampus, bahkan pernah ngebatalin agenda #membina
nya karena merasa ruhiyahnya belum siap
33. "Tadi
malem, mba ngga tahajud ki... gimana nanti omongan mba bisa nyampe ke binaan
coba?". kata beliau pas ketemu saya. #membina
34. Saya
langsung tersadar dan malu, "Oh iya, ya...". Deu... apa yang
disampaikan dengan hati akan sampai pada hati juga, kan? #membina
35. Sebab
#membina
adalah pekerjaan hati, yang mana hati itu bersih dan tulus; bereslah semuanya.
Hati yang suci dan tak ternoda dg maksiat
36. Pas
itu, saya pernah protes, "Lah, kalau ruhiyah belum siap terus, kapan
membinanya?" #membina
37. Mbak
saya itu tersenyum dan ngelus jilbab saya #tsaah.
"Makanya, kudu disiapin terus, Ki.. mastato'tum". #membina
38. Iya,
mastato'tum dalam #membina.
Semampunya. Semampu yang kita bisa. Semaksimal yang kita sanggup
39. Itu
artinya, manfaat lain mulai nampak. #membina
membuat kita sadar berkali-kali bahwa ada yang perlu diperbaiki; ruhiyah kita
40. Gimana
mau nyuruh adek binaan baca Qur'an 1 juz, kalau tilawahnya kita sehari-hari
masih berbilang baris dan halaman? T.T #membina
41. Gimana
mau minta adek binaan buat sedekah yang rajin, sementara pas kita liat orang
kesulitan terus kita pura-pura ngga tau? #membina
42. Gimana
mau ngelarang adek binaan soal ini itu, sementara kita masih melakukannya? #membina
43. #Membina itu, membuka cakrawala kita: kita harus terlebih
dahulu baik sebelum meminta adek-adek kita. Teladan adalah yang utama :)
44. soal
#membina,
itu juga bisa jadi kontrol perilaku-sikap-ucapan kita sehari-hari, di dunia
nyata maupun nyata
45. Sadar
atau nggak, adek-adek binaan kita akan selalu mengamati polah tingkah mbak
mentornya. Bener ngga sih yang diajarin, he #membina
46. Makanya,
kita jadi bisa jaga sikap, jaga ucap. Sebab kita was-was, kalau yang diliat
jelek, ini bisa jadi pembenaran #membina
47. #membina itu menyadarkan diri kita buat bertindak yang
baik, "Woi, kamu itu mentor. Tolong dikondisikan." Jerit batin kita
48. Kalau
saya bilang, #membina
itu adalah menjaga :) Menjaga diri kita, menjaga adek-adek kita, menjaga
semesta :)
49. sungguh,
#membina
itu adalah suatu nikmat dan kesyukuran pada Allah swt. Beruntung sekali bagi
yang diberi kesempatan emas ini
50. #membina juga, adalah bentuk kesyukuran kita telah dipertemukan
dengan jalan dakwah ini. dan jalan ini diawali dengan #membina
:)
51. #membina adalah cinta! kamu pernah jatuh cinta, kan?
52. Saat
kita mencintai seseorang atau sesuatu, kita pasti bersungguh-sungguh dalam
memperjuangkannya. #membina
53. Kita
akan memberikan segala halterbaik yang kitapunya, mengerahkan segala potensi
yang kita miliki dan segala upaya #membina
54. Kalau
kata Ustadz Anis Matta, kamu itu matahari. Mereka tumbuh dalam sinar cahayamu,
berkembang karena cahaya itu. #membina
55. Kamu
adalah air, mereka membutuhkanmu ditengah dahaga. Kamu membesarkan mereka. #membina
56. Sekali
lagi, #membina
adalah cinta. #membina
adalah menyemai peradaban mulia. Ia diajarkan oleh Rasulullah yang mulia.
57. Jadi,
bagaimana; masih ragu-ragu buat #membina?
58. Secara
kasat mata, emang sih kita banyak ruginya; waktu luang buat ndenger curhatan,
uang buat njajanin, hati buat nguatin #membina
59. Tapi
sungguh, semua itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan selaut
manfaatnya! #membina
60. Dengan
#membina,
Allah tuntun kita menjadi pribadi yang istiqomah dan selalu berbuat kebaikan.
InsyaAllah...
61. Sebab,
benar kata quote-quote yang beredar di linimasa itu; bahwa sebenarnya.. dakwah
ini sama sekali nggak butuh kita. #membina
62. Tapi
sungguh, sahabatku; kitalah yang membutuhkan dakwah itu. Sangat
membutuhkannya.. #membina
63. "Orang
yang istiqamah adlh orang yg selalu sadar bahwa dalam dirinya ada
kekurangan.." Kata Ustadz @salimafillah
, makanya kita #membina
64. Jadi,
bagaimana, masih ragu-ragu untuk memulai #membina?
Semoga tidak ya... :)
65. Sebagai
penutup, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih pada gurunda, mbak mentor
saya yang dulu mbilangin saya, kamu kudu #membina!
66. Juga
pada adek-adek sholihah saya yang mau-maunya ndengerin orang yang masih cetek
ilmunya ini :') maafkan mbakmu ini ya.. #membina
67. Mereka,
yang mau-maunya bersabar atas ketidaktahuan saya, atas tingkah saya yang masih
seperti-seperti ini saja. #membina
68. Sesungguhnya,
bukan kalian yang belajar pada mbak. Mbaklah yang banyak belajar dari kalian #membina
69. Ngaji
kalian lebih lancar, pengetahuan kalian lebih dalam, pendapat kalian lebih
mantap mencengangkan. Mbak mah apalah #membina
70. Terimakasih
atas segalanya ya shalihat, semoga kita kelak dipertemukan Allah dalam surga
firdausNya, #membina
71. Yang
saat kalian masuk duluan dan nggak menemukan mbak di sana, mbak minta tolong
ya: tolong panggil mbak biar bisa kesana #membina
72. "Panggil..panggil..panggil..."
Panggil sahabat-sahabat dan guru yang membersamai kita; jika kita tak menemukan
mereka di sana #membina
73. Alhamdulillahiladzi
bi ni'matihi tatimush shalihat...Sgl puji bagi Allah, dg nikmatNyalah sgl
kebaikan menjadi sempurna. #membina
74. Semoga
kita semua termasuk golonga yang istiqamah dlm kebaikan dan mendapat khusnul
khatimah di akhir hayat kita, ya.. #membina
75. "Tetaplah
terbina, tetaplah #membina..
selamanya. Sampai akhir menutup mata..."
76. Ditulis
di Pacitan, 23-24 Januari 2017, bakda berbincang dengan seorang adik, lalu merindu
pada perjumpaan di lingkaran kita. #membina
77. Kalian;
yang sekarang jauh di sana, "Baik-baik ya!" Yang rajin ngajinya, yang
istiqomah berbuat baiknya.. :) #membina
Ditulis di akun twitter @rizkismile1
Komentar
Posting Komentar
Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-