Gembok

sumber: google.com
Jangan meletakkan gembok-mu sembarangan, jika sebelumnya kau telah menghilangkan kuncinya. Apalagi dengan tidak disengaja.
------------------------
Bukan. Saya tak hendak mengutip pepatah lama tentang simbol hati yang berusaha keras dijaga: soal gembok dan kuncinya.

Dalam tulisan tentang cinta, dikatakan jika hati kita belum 'siap' untuk jatuh cinta, maka tutup dan gemboklah hatimu rapat-rapat, lalu serahkan kuncinya pada Allah; Sang Penguasa Hati. Ingat, frase 'menghilangkan kunci' berarti dengan sengaja menyerahkannya pada Allah, bukan dengan cerobohnya menghilangkan kunci itu di jalanan, lantas siapapun bisa memungut dan menemukan kunci itu.

Bukan. Saya tak hendak bercerita soal itu XD

Pagi ini saya dikejutkan saat memarkir sepeda yang setahun ini menemani saya -sejak hijrah ke kontrakan yang lebih jauh dari kampus- : gemboknya ada, tapi kuncinya nggak ada! ><

Karena buru2, baiklah. Saya tinggalkan sepeda tak berkunci itu dengan mengalungkan gemboknya. Lalu mengurus beberapa hal di fakultas dan kantor pos.

Selesai, saya bertolak ke fakultas tetangga; fakultas merah, untuk menyelesaikan amanah negara (Hehe). Dengan hal yang sama: mengalungkan gembok pada sepeda tanpa dikunci.

Singkat cerita, bakda maghrib salah seorang teman tim -sebut saja Akh Gangsar- mengatakan bahwa pak Satpam memindahkan sepeda saya. Saya manggut-manggut, pak satpam kece banget menyelamatkan sepeda tak berkunci saya :')

20.30, saya dan dan teman tim, rohmah ngecek sepeda yang terselamatkan di dekat pos satpam.

"Paaaak... Mo ngambiiil sepedaaaa"

Menyapa beliau berdua.

Dan... Kalian tau apa yang terjadi?

Betapa kagetnya saya karena gembok itu terkunci :'(

Beberapa menit berlalu dan nihil usaha saya 'ngurek-urek' gembok dg bermodalkan peniti jilbab.
Sepertinya pak satpam berdua tau kesulitan saya dan segera menghampiri. Saya ceritakan kronologisnya dari A sampai Z sehingga beliau berdua memutuskan,

"Dek..kita potong ya, gemboknya?"

Saya mengangguk mantap. Karena saya tak tahu dimana kunci itu berada :")

Berhasil, saya langsung pulang dengan perasaan haru biru.

"Terimakasiiih Paak.."
"Maaf ngrepotiiin..."
Pak Satpam tersenyum dan melambaikan tangan. ~versi alay XD

Untuk menghibur hati dan mata, saya mampir beli jus wortel di aa' sbg hadiah atas prestasi mata yang telah berjuang keras menatap layar monitor laptop sekian lama.

Dan. Sampai juga di kontrakan.

Tadaaaaaa... Menyapa adik2 yang berkutat dengan tugas tugasnya.
Saya terhenyak saat melihat meja di kamar saya.

Glek.

Tebak apa.

Ya. Kunci sepeda tergeletak manis dengan raut muka menggoda: Hai, baru pulang? pergi kemana saja hari ini?

Olala. Yasudahlah. Alhamdulillah :')

Komentar