Dulu,
Rasulullah dan para sahabat mengadakan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Lantas;
Rasul melakukan hijrah, karena tak mencintai Mekkah? Lelah dengan Mekkah?
atau.. bosan dengan orang-orang Mekkah?
Bukan!
Rasul
melakukan hijrah, justru karena saking cintanya beliau pada tanah kelahiran
itu. Karena memang, kondisi saat itu memang meminta beliau untuk melakukan
hijrah: perintahNya.
Maka para
sahabat yang mencintainya, mencintai agamaNya, mencintai segala ketentuanNya
pun berbondong melakukan hijrah. Meninggalkan rumah yang sudah ditinggalinya
bertahun lamanya. Merelakan apa-apa yang ada di sekitarnya. Meninggalkan (untuk
sementara) kerabat dekat yang telah lama menguatkannya. Meninggalkan zona
nyamannya. Untuk mencapai sebuah tujuan yang ditetapkan, untuk memenuhi
panggilan, untuk sebuah perbaikan.
Rasul
hijrah, sementara kamu cuma pindah. Hehe.
Rasul
meninggalkan tanah kelahirannya, kerabat yang dicintainya, tanah perjuangannya,
dan segala tentang mekkah yang luar biasa, sementara kamu cuma meninggalkan
kamar yang nyaman, wifi gratisan, dan berderet-deret warung makanan. Hehe.
Ikhlaskan!
Rumah baru,
lingkungan baru, keluarga baru, semangat baru, targetan-targetan baru,
peningkatan-pembiasaan baru: selamat datang! InsyaAllah lebih baik, semoga
Allah memudahkan :)
Semangat
perbaikan
Komentar
Posting Komentar
Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-