(mungkin) Mbak yang salah, dek...




Mungkin mbak yang salah, dek...
saat kau merasa enggan untuk datang ke lingkaran pekanan kita.

Mungkin mbak yang salah, dek...
Saat engkau merasa malas untuk menanggapi seruan-seruan dakwah atau bahkan hanya sms mbak

Mungkin mbak yang salah, dek...
Saat kau merasa hambarnya pertemuan-pertemuan kita

Mungkin mbak yang salah, dek...
Saat kau merasa tak adanya cinta yang terpancar saat sorot mata kita saling bertemu

Lagi-lagi, mungkin mbak yang salah, dek...
Saat kau tak merasa rindu saat pandang kita jarang bertemu

Mungkin mbak yang salah, dek...
saat sapaan-sapaan hangat itu tak sampai ke hatimu


Mungkin mbak yang salah, dek...
Saat kau tak lagi menunggu-nunggu kapan pertemuan kita;
Atau.. sekedar bertanya kabar: Mbak, kapan memulai pertemuan kita?

Maafkan mbakmu, dek...

Mbakmu ini memang banyak salahnya,
Mungkin karena mbak kurang panjang tilawahnya,
Mungkin karena mbak kurang kencang doa rabithahnya,
Mungkin karena mbak kurang banyak kepeduliannya,
Mungkin karena mbak kurang serius cintanya,
Mungkin karena memang mbakmu ini bebal dan tidak peka

Terlebih, mungkin karena ketaatan mbak kepadaNya belumlah sempurna...

Masih banyak dosa-dosa yang mbak buat,
Masih banyak noda-noda hitam yang tanpa mbak sadari menempel di hati
Masih kurang sujud-sujud tulus mbak di hadapan Illahi,
Masih kurang ikhlas amalan-amalan yang mbak jalani,
Masih banyak cacat pada amanah-amanah yang teremban dalam pundak mbakmu ini.
Masih banyak ilmu yang mbak belum kuasai,
Atau terlebih, karena dulu mbak juga kurang taat pada murabbi...



Maka jika kau merasakan itu semua,
aku takkan menyalahkanmu..
Karena, mbak sadar: Mbak-lah yang banyak salahnya, Dek..

Maafkan mbakmu yang jauh dari sempurna ini.

Masjid Apung; Ahad 220315
Bakda mendapat teguran dari langit, “Dek, Adik-adiknya diseriusi...”



Komentar