Tiba-tiba malam ini, teringat dengan sebuah cerita yang melegenda,
mahsyur terdengar di mana-mana: Tentang seorang tua yang pada masa mudanya
berteriak lantang pada semesta. AKU INGIN MENGUBAH DUNIA!
Lalu merantaulah ia, ia ingin mengubah dunia. Lama...lama sekali,
inginnya tak juga sampai. Niatnya baik, namun ia merasa tak cukup waktu dan
tenaga untuk mengubah dunia. Sesaat ia sadar, bahwa dunia terlalu luas
untuknya, untuk membuat perubahan kecil bernama “kebaikan”. Lalu ia menurunkan
standardisasinya – ia coba mengubah negaranya. Berpayah-payah usahanya,
berliter keringatnya; namun yang diinginya tak jua sampai ke sana. Ia belum
bisa mengubah negaranya sendiri, dengan tangannya sendiri.
Lantas ia tak berputus asa, ia coba mengecilkan sekupnya: Mengubah
lingkungannya. Bayang-bayang indah sudah di pelupuk, bahwa dengan tangannya,
lingkungannya akan berubah. Menjadi baik tentu saja. namun sama dengan
usaha-usaha sebelumnya, ia belum bisa. Ia menyadari, angannya memang sangat
besar. Dicobalah untuk mengecilkannya lagi, ia ingin mengubah keluarganya.
Keluarganya adalah keluarga besar. Keluarganya memiliki banyak sanak
saudara dan tentu saja; berbeda-beda latar belakangnya. Ia kesusahan mengenali
karakternya meski sudah belajar dan mengamati berhari-hari: ia belum bisa
mengubah semuanya dengan tangannya sendiri.
Ia sadar, ia terduduk. Ia lemas tiada daya. Dunia tak dapat ia ubah, negara apatah lagi. Lalu lingkungannya, juga keluarganya, tak juga bisa dikendalikan dengan tangannya sendiri. Belum berubah menjadi baik, seperti yang diinginya.
Ia mengaca pada cermin, lalu tersadarlah ia: ada seseorang di sana! Yang dulu
segar membara saat berjuang kini lusuh dekil tak terawat. Ada seseorang yang
butuh perubahan juga, ada seseorang yang butuh perhatian sebelum semua
perhatiannya terlimpahkan untuk yang lainnya. Dan orang itu, kini sedang
menatapnya dalam-dalam. Ia diam, tapi ia meminta jawaban.
Orang itu adalah dirinya sendiri.
Ia terhenyak, sebelum muluk-muluk menginginkan perubahan dan kebaikan
untuk yang lainnya, ada yang harus pertamakali diperbaiki: dirinya sendiri. Ya,
orang yang di dalam cermin yang tak lain tak bukan adalah bayangan dirinya
sendiri.
Cermin normal memantulkan apa yang ada, bayangannya tegak, maya, dan sama
besar. Itu yang kupelajari di lembaran kerja semasa sekolah menengah pertama.
***
Sahabat, terkadang kita mengingini ini itu. kita menginkan kita bisa
mengubah ini dan itu, melakukan ini dan itu. membuat orang lain menjadi baik
seperti yang kita mau. Ingin mengubah lingkungan menjadi yang kita setting dan
harapkan. Kita bercita-cita besar, kita berkelana dalam alam mimpi dan
membayangkan banyak hal: kejayaan, keindahan, kemenangan, keniscayaan.
Bermimpi besar, siapa bilang tak boleh? Kita harus terus bercita-cita dan
bermimpi; kalau kata arai dalam sang pemimpi, “Boi! Tanpa mimpi, orang-orang
seperti kita akan mati.”
Ya, mati. Jangan mati, karenanya teruslah bermimpi.
Dan perubahan-perubahan besar itu, yang dalam bukunya yang mahsyur
ternama –Kau tahu apa-, Mohamad Elvandi membayangkan, Indonesia ini, suatu saat
akan sampai pada pergilirannya: muslim Indonesia berada di jajaran PBB sana;
berteriak lantang turut memberikan aspirasi suara, mengguncang semesta,
menyelamatkan dunia.
Akan ada masanya.
Seperti Al Fatih muda yang menaklukkan Konstantinopel pada usianya yang
belia, seperti Ali yang menyatakan keislamannya saat umurnya bahkan belum
dikatakan baligh, seperti Ahmad Saud atau Muhammad Toha Al Junayd yang hapal
lantunan ayat-Nya dengan fasih nan merdu di usia yang tak akan ada yang
menyangka: Anak sekecil itu bisa!
Menggelora. Cintanya sampai ke muara-muara mihrabnya. Sang Inspirator
peradaban, si ilmuwan yang rupawan, negarawan yang mengguncang.
Akan ada masanya.
Maka untukku, untukmu, untuk kita semua; yang merindukan perubahan ‘baik’
itu... kita bisa melakukannya, tentu dengan masanya, dengan kapasitas dan
kesanggupannya masing-masing.
Dan untuk semua itu, kita perlu menengok seseorang yang ada dalam cermin:
diri kita sendiri. Mimpi-mimpi itu tak akan terlaksana jika kita hanya
ogah-ogahan menjalaninya. Cita-cita besar itu tak akan teraih-teraih juga, jika
kita pasif dan ogah-ogahan.
Malas kita, itu musuh terbesar kita.
Maka, benahilah dan berdamailah dengan orang di dalam cermin itu.
berubah, bergerak ke arah yang baik. Pelan namun pasti. Jika kau sudah kuat,
kau bisa menegakkan yang lainnya, kan?
Satu hal yang pasti, semua inginmu akan menjadi sempurna jika kau tak
lupa memohon pada Yang Memiliki Segala: Ia paling tahu apa yang kau butuhkan.
Ia paling tahu apa yang kau inginkan.
Dan, jangan pernah lelah menjadi baik. Mulai dari diri kita sendiri, tak
apa. Jangan pernah lelah melakukan yang baik-baik; karena yang baik akan
mendapatkan yang baik. Karena yang baik akan mendapat awal dan kesudahan yang
baik pula.
Bergerak. Jangan diam.
Karena hukum Newton 1 katakan, kita akan cenderung mempertahankan
kelembaman –kemalasan- kita. Jika diam, kita akan sulit bergerak. Jika
bergerak, kita akan terus terbiasa bergerak.
Jadilah air yang terus bergerak; airnya jernih dan menyegarkan. Jangan diam!
Jangan menggenang! Karena yang menggenang akan keruh dan bayak jentik
nyamuknya, karena yang bergerak selalu segar dan sehat.
Selamat rehat, dan semoga hari ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik
lagi. Aamiin.
Yogyakarta, 15/3/15 : Ahad, 00.12 A.M
Inspired by Man In The Mirror-nya Michael Jackson yang di remix sama Raef ^^
Sudah pertengahan maret, kiii... ^^
Inspired by Man In The Mirror-nya Michael Jackson yang di remix sama Raef ^^
Sudah pertengahan maret, kiii... ^^
i'm gonna make a change, for once in my life
it's gonna feel real good, gonna make a difference
gonna make it right . . .
as i, turn up the collar on my favourite winter coat, this wind is blowin' my mind
i see the kids in the street, with not enough to eat
who am i, to be blind? pretending not to see their needs
it's gonna feel real good, gonna make a difference
gonna make it right . . .
as i, turn up the collar on my favourite winter coat, this wind is blowin' my mind
i see the kids in the street, with not enough to eat
who am i, to be blind? pretending not to see their needs
a summer's disregard, a broken bottle top, and a one
man's soul
they follow each other on, the wind ya' know, ‘cause they got nowhere to go
that's why i want you to know
i'm starting with the man in the mirror
i'm asking him to change his ways
and no message could have been any clearer
if you wanna make the world a better place
take a look at yourself, and then make a change
i've been a victim of a selfish kind of love
it's time that i realize that there are some with no home, not a nickel to loan
could it be really me, pretending that they're not alone?
a widow deeply scarred, somebody's broken heart
and a washed-out dream they follow the pattern of the wind, ya' see
cause they got no place to be
that's why i'm starting with me
i'm starting with the man in the mirror!
i'm asking him to change his ways
and no message could have been any clearer
if you wanna make the world a better place
take a look at yourself and then make a change
*Man In The Mirror-MJ
they follow each other on, the wind ya' know, ‘cause they got nowhere to go
that's why i want you to know
i'm starting with the man in the mirror
i'm asking him to change his ways
and no message could have been any clearer
if you wanna make the world a better place
take a look at yourself, and then make a change
i've been a victim of a selfish kind of love
it's time that i realize that there are some with no home, not a nickel to loan
could it be really me, pretending that they're not alone?
a widow deeply scarred, somebody's broken heart
and a washed-out dream they follow the pattern of the wind, ya' see
cause they got no place to be
that's why i'm starting with me
i'm starting with the man in the mirror!
i'm asking him to change his ways
and no message could have been any clearer
if you wanna make the world a better place
take a look at yourself and then make a change
*Man In The Mirror-MJ
Tak semua orang mampu berkaca, meski mampu membelinya sejuta. Nice posting mba!
BalasHapus