Brotowali

brotowali. sumber: l456h.wordpress.com
"Nang, Nduk, Sabar itu lebih pahit dari Brotowali."
-Ust Sholihun-

Ada yang pernah makan brotowali?

Dulu, pas masih kecil simbah saya sering bilang, kalo brotowali itu pahitnya minta ampun. Bisa buat obat. Pahitnya nggak nahan, sampai tak terkatakan. Maka beruntunglah sesiapa yang bisa sabar; sebab sabar lebih pahit dari brotowali. Yang bisa menahan amarahnya dan gejolak pribadinya, ia telah mengalahkan brotowali. :)

Jihad?

Apa yang terpikir kala mendengar kata jihad?
Teroris? Orang-orang berpakaian hitam? BUKAN!
Jihad ada beberapa macamnya, ada banyak ragamnya. Kali ini -tadi- dibahas dua macam jihad: Pertama, Jihad melawan hawa nafsu. Dua, jihad melawan syaithon.


SATU.
Jihad melawan hawa nafsu sendiri ada beberapa macamnya.
Dengan mempelajari ilmu yang bermanfaat, mengajarkannya pada oranglain, dan berdakwah dengan ilmu tersebut.


Tapi kan..tapi kan.. kita belum master dalam bidang itu? Takut nyampein ke orang lain...
Nang, Nduk. Kamu nggak harus nunggu master dulu baru nyampein ilmu ke orang lain. Asalkan kamu adalah orang yang terus mau belajar, paham meski cuma satu ayat, dan punya guru tempat bertanya, kamu bisa tetap menyampaikan ilmu-mu.


Seorang sahabat terhenyak ketika mendengar sabda,

"Berhati-hatilah kalian terhadap suatu musibah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zolim dan bodoh..."

"Apa itu...?"

Keringat dingin seketika menetes di pelipis.

"Orang yang 'alim tak mau mengajarkan ilmunya dan orang yang bodoh tak mau mencarinya. Sehingga, bukanlah kebaikan yang tersampaikan, justru keburukan.."

Bersabar, karena menuntut Ilmu itu banyak rintangnya. Lama, lamaaa sekali. Tak berujung karena ilmuNya sangat luas membentang. Bersabar melawan malas... ciat ciaaat... bersabar dengan tetiba hujan datang, namun kajian dan ilmu membentang: Berangkat engga berangkat engga.. Berdamai dengan hati :')

Bersabar untuk mengajarkannya pada yang lain. Walau hanya pada seorang saja.
Bersabar, walau yang datang hanya seorang saja saat lingkaran pekanan digelar..


"Barangsiapa yang mau mengajarkan satu ilmu yang telah dipahaminya, maka Allah akan membukakan satu Ilmu yang belum diketahuinya.."

DUA.
Jihad melawan Syaithon.


Hanya ada DUA cara dan sekaligus pada DUA cara itu syaithon menggoda manusia.
Syahwat dan Syak (keragu-raguan)

Syahwat, sebuah godaan.

terkadang seseorang menginginkan untuk melakukan suatu keburukan; dan ia tak sadar bahwa setitik keburukan itulah yang akan membawanya berlanjut pada keburukan yang lain.

Misalnya nih. Seseorang yang ingin melihat lawan jenis. Jika digambarkan dan dijadiin komik, mungkin akan jadi pertentangan antara hati putih yang bersayap dan hati merah yang bertanduk, hehe..

"Ih.. ada si doi nih.." Bisik si merah
"Ish.. kan ga boleh liat yang non mahrom lama-lama." si putih melotot.
"Idih, gitu banget. Kan kan.. pandangan pertama" Si merah ngga mau kalah.
"Ini perasaan udah pandangan ke seribu kali. Elu kan sering ketemu doi -_-" si putih mencoba menetralisir.
"Kan dikit aja, hehe.. ngga selalu ketemu doi, kan?"
"Lu bilang dikit? Lu bilang ngga selalu? kemaren kan udah ketemu, udah liat, sekarang lagi.." Si putih jengkel.


Siapakah yang menang?
Tergantung kita. Kembali pada kita.

Lalu...lalu.. bagaimana cara menahan syahwat?

BERSABAR!
Sabar itu cahaya (bukan bapak dosen Fmipa lho, hehe..)

Sabar itu lebih pahit dari brotowali, nang, nduk...

Tau kisah Adam Hawa versus Iblis. Nah, belajarlah pada mereka.
Dua, Syak atau keragu-raguan. Syak itu datangnya dari Syaithon. Adakalanya syak membuat manusia bertanya-tanya, hingga mempertanyakan darimana asal Tuhannya.

Jika rasa-rasa itu mulai datang dan menggoncangmu, katakan! Qul!
Aku beriman pada Allah dan Rasulnya! Buang jauh-jauh keraguan ituuu.... Buaaaang!

Allahu alam bi shawab.

Mau tau kelanjutan kisahnya dan macam-macam jihad yang lainnya?
Hanya di masmuja lantai satu, tiap senin bareng ust Sholihun

Bakda maghrib, gratis gorengan dan teh anget maniiiis :)
‪#‎eh




Komentar