Yang Tak Perlu Disampaikan




Terkadang, dalam hidup ada beberapa hal yang tak perlu disampaikan. Bukan karena hal itu tidak penting. Sama sekali bukan. Bahkan, bisa jadi hal yang tak perlu disampaikan itu adalah hal yang teramat sangat penting bagi kita. Bagi kehidupan kita. Hal itu terlalu riskan hingga hanya kita dan Allah saja yang berhak tahu. Tak boleh ada orang yang boleh tau –terlebih pada dia yang tersangkut paut dengan hal itu.

            Hal itu adalah sesuatu. Sesuatu yang bisa jadi kita sangat memikirkannya. Berhari-hari tak bisa bernapas dengan tenang tersebab memikirkannya. Tidur kita pun tak lagi nyenyak karenanya. Bahkan tak jarang, sepertiga malam terakhir kita dipenuhi oleh isak tangis karenanya –karena tak kuasa memendamnya seorang diri. Diri yang rapuh itu, terkadang berontak meminta keringanan atas tertekannya batin yang merasa, berontak akan segala hal yang ingin dibunuh satu persatu karena telah berani-beraninya merajai hati.

            Hati, ia tak bisa dibohongi. Terkadang ia menyerah dengan semua itu, ingin berteriak dan mengatakan pada semua khalayak tentang hal yang tak perlu disampaikan itu. seolah ia ingin agar seisi dunia tahu, hal apa yang membuatnya tersiksa itu. Ia ingin mengakhiri. 

Namun hal itu, bukannya tak boleh disampaikan. Siapapun boleh menyampaikan, dan semua orang berhak tahu. Namun sisi hatinya yang lain melarang: Jangan! Bukannya tak boleh kau sampaikan, bukannya orang tak boleh tahu akan hal itu. Bukan. Namun untuk saat ini; ia memang tak perlu disampaikan. Karena memang belum waktunya.

Maka simpan dulu menjadi pilihan. Simpanlah, pada hal-hal yang memang tak perlu kau sampaikan. []

27/7/14

Komentar