Gambar


Aku memang bukan pelukis, kak.
Tapi sejak kecil aku suka mencorat-coret kuasku pada lembaran kosong.
Aku pernah melukis kita; walau abstrak yang tercipta.

Aku memang bukan penggambar, kak. Tapi setiap ke toko alat tulis,
pensil warna, krayon, cat air, dan pastel selalu menarik perhatianku.
Lebih dari apapun; setelah buku tentu.
Aku pernah menggambar kita; walau tak goresan tak jelas yang tersketsa.

Kau paling tahu,
Saat bersama buku-buku; aku paling tidak bisa menjaga diri
Aku ingin beli semua!
Aku ingin miliki semua!
Tapi kau ajari aku; beli saja yang kau perlu.


Aku memang bukan penulis tersohor, kak.
Aku cuma belajar menulis.
Kau tahu? Aku sering menulis tentang kita.
Walah hanya coretan-coretan acak yang terkadang menjadi pelega.

Aku senang saat kau bercerita,
Aku bahagia saat kau membacakan puisi-puisi indah dengan sumringah.
Aku terharu, saat kau mau mendengarkanku
Bersabar atas segala kesahku
Lalu, dengan gaya quote-shock khasmu,
Kau membuatku mengangguk-angguk mengerti.

Aku ingin terus seperti ini,
Tapi itu tak mungkin, kak.

Sebab kutahu, pangeran berkuda putihmu sudah menunggu di ujung pintu?
Dan aku? Aku akan segera beranjak, menjadi apa yang sudah terlukis dalam mimpiku.
Aku ingin pergi ke tempat itu; menjadi guru sekaligus penulis buku.

Bersama siapa?
Aku tak tahu.
Yang aku tahu, Allah selalu bersamaku
Dan aku yakin, Allah pilihkan yang terbaik untukku.

Aku,
Aku mencintaimu, Kak.

Aku suka menggambar, sebab terkadang sebuah gambar bisa bercerita lebih dari sekedar tulisan...

Yogyakarta, 2 Oktober 2014
03.39 WIB

Sampai kapan ya, kak, kita bisa menulis sama-sama lagi; dini hari seperti ini? :)

Komentar