Jikalau

Jikalau belajar berjam-jam kita di bangku kuliah dan menahan kantuk lelah yang luar biasa, berpayah-payahnya urun rembug kita di rapat-rapat, bercapek-capeknya kita begadang karena tugas, berdarah-darahnya perjuangan kita di kepanitiaan dan organisasi, berlama-lamanya kita duduk di majelis ilmu, dan ratusan menit yang kita habiskan untuk membaca, menulis, dan berkarya yang lain tidak mendekatkan diri kita lebih dekat dan lebih dekat lagi pada Sang Pencipta; berarti ada yang salah dalam diri kita.

Kita lantas tak boleh menyalahkan segala aktivitas yang telah kita sepakati untuk ditekuni ini, karena hanya ada satu titik poin penting yang benar-benar perbaiki -sebelum segala yang telah disebutkan di atas- ; diri kita sendiri.

"Maukah engkau tahu, seonggok daging dalam diri manusia; yang jika ia baik maka baiklah seluruh badan dan perilakunya, yang jika ia buruk maka buruklah seluruh badan dan perilakunya. Kau tahu apa itu? Segumpal daging itu adalah hati."

Mari berikhtiar bersama-sama, agar apa-apa kebaikan yang kita lakukan berbanding lurus dengan meningkatnya semangat dan ruhiyah kita, sehingga bisa kita temukan satu hipotesis: "Makin tinggi aktivitas ruhiyahnya, maka makin tinggi pula ghiroh bekerjanya." atau, "Makin padat hari-hari yang kita lalui karena aktivitas kebaikan, makin tinggi pula aktivitas mendekatkan diri pada Rabb tercinta."

Selamat berbenah!
Aku juga

-Uki-

Komentar