Gaza Memanggil

Gaza kembali Membutuhkan Uluran Tangan dan doa-doamu, Tuan!Mungkin, saat ini kau belum bisa merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudaramu di Palestina saat ini, Tuan.Namun pada kenyataannya; Gaza sedang meradang!Hanya ada dua pilihan; mati atau hidup mulia. Syahid.Untuk sama-sama merasakan betapa perihnya keadaan,Apa perlu kau kubawa kau kesana dan menyaksikannya secara langsung, Tuan?

            Palestina kembali meradang. Jalur Gaza kembali diserang oleh zionis Israel Laknatullah. Rumah-rumah dibakar. Bangunan-bangunan dan fasilitas umum dibombardir. Sementara itu, anak-anak kecil dibom hidup-hidup, terlempar granat dan peluru dari senapan. Orangtua-orangtua dikejar dan dibunuh, para wanita diperkosa lalu dibunuh. Ini bukan lagi peperangan atau konflik antar bangsa: ini tragedi kemanusiaan! Akankah kita masih tinggal diam? Apa perlu kau kubawa kesana dan menyaksikan –segala kejadian- secara langsung, Tuan?


            Saat ini korban-korban tewas makin bertambah. Bayi gosong? Itu biasa! Seorang anak kecil kehilangan dua kakinya karena dibom secara tiba-tiba; Bulan ini semakin menjadi. 75 warga jalur gaza syahid! 764 terluka! 751 kali serangan udara! 768 balasan tembakan roket! 103 masjid dan rumah hancur! Masihkah kita bersorak sorai menikmati indahnya hidup sementara saudara kita terluka? Apa perlu kau kubawa kesana dan menyaksikan –segala yang menimpa mereka- secara langsung, Tuan?

            Intifadah! Palestina kembali menangis. PBB masih diam, para aktivis HAM dunia memilih untuk bungkam. Apakah kita –sebagai sesama muslim- juga turut diam, Tuan?

“Perumpamaan kaum mukmn dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh. Apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuhnya turut merasakan hal yang sama, sulit tidur dan merasakan demam.” (HR Muslim)

Selipkan doa-doa untuk mereka di setiap penghujung shalatmu, Tuan.

Jika kau masih bisa merasakan, apa perlu kau kubawa kesana dan menyaksikan keadaan mereka secara langsung, Tuan?

Ngelosari, 11 Juli 2014/13 Ramadhan 1435 H
Uki



Komentar