Payung Dakwah

Drrrttt..

sebuah sms masuk ke samsung hitam seharga dua ratus ribu yang kubeli di sebuah counter di gejayan kurang lebih setahun yang lalu. Tertera nama di layar: UKKI Win. Kubuka dan kucermati,

“Main ke sekret, yuk...” begitu isinya. Singkat, namun penuh makna. 

“Ada apa di sana?” balasku iseng.

Drrttt... handphone kembali bergetar. Sudah dibalas.

“Kau tak akan menemukan sesuatu jika kau tak berkunjung dan membuat perubahan.”

Jleb!

Dan di bawahnya ditambahi dengan emot “ Kurang ngejleb apa coba :p”

Aku tertawa karenanya. Namun juga jadi merenung dalam. Dalam sekali. Ah iya, saudariku yang baru-baru ini kukenal dan kutemukan (*eh) di rumah yang baru ini memang telah mengingatkanku. Tentang arti cinta, pengabdian, dan perjuangan.

 Terimakasih, Win...


***
UKKI. Tak terbayang sebelumnya bahwa aku akan menginjakkan kaki di tempat ini, -yang banyak disebut RCU, Rumah Cinta UKKI-. Sama sekali tak terbayangkan. Mungkin kau juga. Dulu, waktu masih di SKI, aku sedikit mengenalnya. Yang kutahu, UKKI itu payung dakwah. Selayaknya payung, ia akan memayungi seluruh elemen lembaga dakwah di kampus ini; tak terkecuali kita, yang memang diamanahkan untuk menjadi dai sebelum apapun, jadi penebar kebaikan dan penyampai risalah ini seperti yang telah dicontohkan oleh sebaik-baik pemberi tauladan: The choosen one, Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam.

            Ah iya, jika memang UKKI itu adalah payung. Maka, orang-orang yang tergabung dalam payung ini juga payung. Payung apa? Ya, bisa jadi apa saja; asalkan masih terbingkai dalam ketaatan padaNya. Tertegun aku saat membaca selarik kalimat yang dituliskan oleh Mbak Titik, Ibu kita di rumah yang baru ini. Kemarin, waktu mencoba mampir ke rumah baru dan membaca-baca diary berwarna hijau itu.

“Bahagia itu sederhana. Sesederhana bahagiaku ketika kalian membalas sms-ku.”
(ditujukan kepada PH-PI UKKI 2014)

Kurang lebih begitu yang kubaca. Aku jadi teringat ketika tahun kemarin aku menjadi direktur LJ, sedih rasanya ketika staff-staffku tak membalas sms-ku. Sampai suatu ketika, ada usul dari kawan-kawan PH; coba tuliskan kalimat: “Konfim ya. Kalau nggak bales, mbak salah apa?” hehe.

Iya. Rumah Baru kita itu pintunya sudah mulai terbuka. Mungkin sebagian kita masih terbawa dalam eforia di fakultas masing-masing: kehangatannya, ukhuwahnya, orang-orangnya, jaraknya yang dekat, dan lain sebagainya. Padahal, di rumah yang baru sudah menunggu sedari tadi; minta diperhatikan, disirami, dan dipupuk dengan hati. Hei, kita juga bisa membangun itu di sini!

Awalnya, mungkin berat. Karena sekat fakultas yang jauh, perasaan belum saling mengenal, ketakutan tak bisa beradaptasi, dan lain sebagainya. Iya sih, memang sulit. Tapi aku yakin bisa. Lagi-lagi ada sms dari Win yang mengingatkan tentang itu. ah, akhwat heroik ini memang kafaah di Jaringan. Hehe.. Jaring hati kami, Win..

Dan sore ini, gerbang rumah ini telah dibuka lebar-lebar: kita akan kedatangan saudara-saudara baru. Sambut mereka, rangkul mereka, dekap mereka dengan cinta dan iman. Lalu bersama-sama, kita menuju perbaikan, memantaskan diri sebagai ummat yang memang dirindui oleh syurga. Aamiin.

Sama seperti dakwah yang akan terus berjalan dengan atau tanpa adanya kita. UKKI tak butuh kita; kitalah yang butuh UKKI.. 

Mari bangung sekret kita, bangun keluarga kita; dan menjadilah kita payung yang sebenar-benarnya. Psst.. sudah banyak yang menunggu!

Dedicated to PHPI UKKI 2014; Mas Taat, Mbak Titik, Nur, Gangsar, Mbak Latifah, Lutfi, Wildan, Hesti, Win, Ricky, Anita, Risca, Linda, Riza, dan lain-lainnya.. (tanpa partikel akh-ukh, hehe)

pesan dari jaringan: Sering-sering main ke Sekret, ya... :)

Pojok Islamic Education Center; 6 Maret 2014 
Yang sedang menyemangati diri sendiri untuk kembali berotasi dan bertranslasi (*eh)

-uki-
 
Dan jika suatu saat aku lupa akan makna perjuangan ini; sering-sering ingatkan aku ya...

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.
-rabithah-

Komentar