Menjadi Normal |




Terkadang.. aku ingin jadi normal.

Iya, manusia normal?
Iya. Mahasiswa normal, anak normal.
Mahasiswa yang sibuk dengan kuliahnya, pengembangan dirinya.
Normal dengan prestasinya.
Ah. Tapi hatiku yang lain menolak.
Bukankah menjadi normal adalah menjadi dirimu yang saat ini?

Normal... karena mahasiswa itu idealis.
Normal... karena memang mahasiswa itu adalah insan dewasa.

Allah, maafkan aku.

Aku bersyukur, sangat bersyukur dengan keadaan ini.
Kesempatan “dipertemukan dengan jalan”, yang tak semua mahasiswa mengalaminya.

Aku tahu Allah, kau yang telah membuat semua skenario ini.
Dan Kau, pasti akan bertanggungjawab atas semua skenario indah ini.
Skenario yang awalnya kukira menyakitkan, pasti indah diakhirnya, ditengah, atau saat ini.

Allah...
Aku hanya selembar daun.

Yogyakarta, ditengah kegalauan hati akan padatnya aktivitas kader

Jumat, 7 Februari 2014

Komentar