Cerita tentang Kotak, Orang-Orang di luar kotak dan orang-orang di dalam kotak.

Terkadang, orang-orang di luar kotak banyak melihati kotak dengan sudut perserpsi masing-masing, dengan prasangka masing-masing. Biasanya, yang terlihat dari luar, kotak itu sangat buruk. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Atau bisa saja kotak itu terlihat sangat baik, padahal tak begitu keadaannya. Jadilah wajar -orang orang luar kotak- ini kita lihat banyak berkomentar.
"Kok.. kotaknya sekarang kayak gitu ya.."
"Ada yang nggak beres nih, sama si kotak.."
Semuanya baik, demi terbaikkannya si kotak. Namun terkadang mereka tak tahu apa-apa yang benar-benar terjadi di lapangan. Ini poin pertama.

Orang-orang di dalam kotak, pun sama. Melihati orang-orang di luar kotak dengan prasangka masing-masing.
"Ah..tau apa mereka soal kita..."
"Biarlah..apa kata mereka."
padahal mereka -orang orang di dalam kotak- tak tahu betul apa makna dan maksud dari komentar orang-orang di luar kotak. Bisajadi komentar-komentar itu ada benarnya, untuk mengurangi ujub dalam dada.

Dan si kotak -tanpa orang luar dalam-?
Ia baik-baik saja.

Maka, jikalau kita suatu saat berada dalam posisi -orangorang di luar kotak- ; bijaksanalah... mengertilah.. bisajadi keburukan yang kita lihat karena kita saja yang tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Toh, kita berada di luar kotak.

Dan, jikalau kita suatu saat berada dalam posisi -orangorang di dalam kotak- ; berbaiksangkalah, ber-khusnudhonlah.. karena bisajadi, kalimat kalimat komentar yang terasa menyakitkan sesungguhnya adalah tanda cinta, tanda peduli dan sayang. Juga, sebagai bahan koreksi dan penguatan. Toh, kita tak pernah tahu pandangan orang luar; kita berada di dalam kotak.

Dan engkau si kotak -tanpa orangorang- ; tetaplah bersinar seperti namamu. Apapun yang terjadi.


Di posisi manapun engkau nanti.
5 Januari 2014

Komentar