Catatan Abstrak (calon) Relawan #1

Bismillaah...

Ada banyak inspirasi yang terserak. Sungguh. Dimana-mana. Sejauh mata memandang, dalam kehidupan pasti banyak ditemukan mutiara-mutiara berharga. Ya, setiap detiknya. Seperti kemarin, dalam suatu kunjungan ke suatu dukuh antah berantah di distrik bantul... *ehh kayak apa aja.

Ceritanya, saya sama temen-temen main ke tempat pak dukuh buat silaturahim aja. Kira-kira apa ya yang bisa kami bantu ke warga sebagai manusia, eh.. mahasiswa maksudnya. Setelah berbekal sholat maghrib di masjid agung, tilawah beberapa lembar, makan lele goreng (logika gak jalan tanpa logistik, mamen), dan ditutup dengan sholat Isya', kamu beranikan diri untuk meluncur ke tempat pak dukuh tercintaa... *ehh

Mulai dari bakda Isya yang ketemu sama Bapak-Bapak yang tiba-tiba aja ngobrol sama kami walaupun belom kenal. Kami, ya harus tanggap. Syukur-syukur bisa bahasa jawa biar nyambung sama Bapaknya. Poin  1: Ramahlah pada siapapun. Subhanallah ya, orang desa...

Ohiya... bakda salam sholat Isya di mushola tengah kampung. Saya mengamati kondisi jamaahnya. Nah! Persis di kampung saya dan beberapa mushola kecil lainnya yang tumbuh di masyarakat. Apa coba? Ya. 70% jamaahnya adalah berasal dari golongan Bapak-Ibuk simbah-simbah.. 25% an berisi anak kecil... dan 5%... pemuda :(
pemuda mana pemudaaaaaa..... remaja mana remajaaa.... makmurkan masjidmu, Whoi... makmurkan musholamu..
ya, saat itu kita hanya bisa berkhusnudhon aja..
"Pemudanya sholat di masjid kampus"
Heu.. itu poin 2.

Ohiya. Lalu, sebelum ke pak dukuh nih ya. Kita dianter sama Ibu-Ibu yang baikkk banget. Ibu-Ibu yang berkacamata ini rela mengantar kami walopun jam sudah menunjukkan jam setengah delapan malam. Ya, bagai anak sendiri, Ibu it mengantar kami dengan bahasanya... menjelaskan maksud kedatangan kami dengan sejelas-jelasnya.. Allah.. terharu. Semua Muslim itu sodara, dan kamu adalah dai sebelum apapun. Jadi apapun kamu, mau ibu rumah tangga. dokter. mahasiswa. tukang becak. apapun. jika ada sodaramu yang datang meminta bantuan dan kau bisa: bantu! Poin 3 :ukhuwah dan pengertian- rasa persaudaraan :') makasih, Ibuk..

Nah.. kita bercakap nananina..nananina... lalalalala dengan bahasa kita. (aku sih diem aja, hihi). Si pak ketua (baca:Luqman) berbincang bincang sama si Bapak dengan khidmatnya, membicarakan proker. Sementara si Ibu dukuh asyik bicara dengan Ibu baik hati yang mengantar kami. Dan? aku dan aul hanya bisa senyam senyum lirik sana sini bingung mau memperhatikan pembicaraan yang mana. Poin 4: Ibu-Ibu akan selalu punya bahan pembicaraan, apapun, kapanpun. hihi

Lalu, saking asyiknya ngobrol via mata sama aulia... ceritanya kita lirik lirik jam hape yang ternyata udah ke angka 9. JMA, hihi. dan tiba-tiba saja sesuatu terjadi. Olalaaa.. aku nyenggol gelas teh anget manis yang susah payah dibikin bu dukuh buat aku.. hiks..
"Wah, mbak'e wis ngantuk..." kata pak dukuh.
Hihi.. aku meringis. Poin 5: Kenapa ya, aku selalu melakukan hal konyol dimanapun -,- #gagal-jadi-anggun >.poinnya, ya dimanapun sama siapapun kamu tetep diri kamu. tetep jadi kamu yang seperti itu. :') *sroot.. ambil tissue

tapi, pasca-insiden aku dapet hikmah lagi. Subhanallah ya orang desa. Poin 6: si Ibu dukuh bikinin aku teh anget yang baru. hiks hiks terharu. Demi menyenangkan hati dan tak ingin insiden terjadi lagi, begitu teh datang langsung saja kuhabiskan.. hihi .. (itu mah haus, neng -_- ).

pasca itu.. aku dapet inspirasi lagi ya.. karena tiba-tiba aja dari sampingku bermunculan semut-semut entahdarimana yang segera merubung tumpahan teh ku itu. Olala.. pemimpinnya luar biasa ya.. punya daya endus manis yang keren. segera saja pasukannya datang dan menyerbu air teh manis yang berceceran... disini aku dapat poin 7: Berjamaah itu indah, ya? :) lihatlah si semut... dikomando langsung taat. sami'na wa atho'na... langsung gotong royong cari persediaan makan. Padahal gag tau awalnya mereka ngendon di mana.. :')
poin 8 juga dapet: Belajar tanggap isu dari si semut. Action men action... sedih melihatiku yang biasanya hanya bisa berwacana tanpa aksi.. *srooot... ambil tissue lagi

jam sudah setengah sepuluh malam (hampir). Kami udah resah gelisah.. bantul-jogja paling tcepet 30 menit mamen.. pulang pulang.. JMA >.< Namun, aku dapet poin 9 lagi: manusia itu sama-sama sungkan. Kita mau motong pembicaraan ga enakan.. pak dukuh pun ga berani ngusir kami karena kamilah tamunya. Masa iya beliay mau bilang,
"Mas.. Mbak.. udah jam setengah sepuluh e.. nggak pulang nih?" hihi...
subhanallah-lah, orang desa itu.. TT

nah. Baru setelah kami beranikan diri, pamitlah kami. Ngebut? gag juga.
"maksimal kecepatan motor berapa?" pak ketua bertanya.
"jangan lebih dari 60.." aulia meringis.. :D

pulaang ke kotamu..
dan berakhir dengan mendapati pintu utama kos sudah terkunci.
Olala. telat 5 menit tak ada ampun.
baiklah.. poin 10: Jangan pulang telat.

Tapi, poin 11 didapet... ayei! mabit di zakiya... dan dapet beribu poin yang kudapat karena bercakap dengan aulia dan mbak mbak zakiya.. *tak dapat ditulis satu persatu disini.. ahihihi..

oya.. poin 12: dakwah sya'bi mamen.. sya'bi beda dengan kampusssss >.belajar... belajar..

Ha. Sudahlah. Terimakasih Allah atas nikmat yang Kau beri hingga detik ini. Luar biasa.

Apapun Yang Terjadi, Kami Tetap Mensyukuri-karunia-MU!
#AYTKTM
In Shaa Allah :')

sekian. titik.

Komentar