Pilihan itu Pasti, Mengapa Harus Lari?

special buat adek-adek saya dan temen2 saya yang kayaknya lagi 'galau' amanah :D
Pilihan itu Pasti, Mengapa Harus Lari?

   Tiba-tiba teringat kata-kata seorang kakak. Kala itu aku sedang galau akan amanahku. Akan kemana lagi aku setelah ini? Medan juang yang manakah yang akan kutapaki? Bersama siapa sajakah akan kuarungi petualanganku setahun ke depan?

“Pilihlah amanahmu sendiri. Jika kau sakit karenanya, setidaknya kau tak akan kecewa karena itu pilihanmu sendiri.” 

Kurang lebih begitu kata-katanya. Aku merenung. Ya, ada benarnya juga kata-kata itu. Meskipun amanah itu bukan diminta, tapi ia yang meminta kita. Amanah, yang gunung-gunung menolaknya, dan seluruh semesta enggan menerimanya. 

Sekarang, fokus kembali pada kita: tentang pilihan kita. Pilihan-pilihan yang akan selalu datang, seperti apapun kita berusaha lari untuk menghindari pilihan itu. Bahkan, tetap tinggal di tempat dan berlari meninggalkan pun juga pilihan. 


                Sekarang, saatnya meminta fatwa pada hati. Akan semua pilihan-pilihan itu, tanyakan padanya. Hati selalu tahu, apa yang diinginkan pemiliknya dan terbaik baginya. Tak sembarang hati tentu saja. Hati yang bisa dimintai fatwa adalah hati yang bersih, hati yang selalu dibasuh wudhu dan berdzikir memuji asma-Nya. 

Istafti qalbak, mintalah fatwa pada hatimu! Kebaikan adalah sesuatu yang menenangkan hati dan keburukan adalah sesuatu yang menggelisahkan hati.” (Rasulullah SAW) 
                Pilih. Pilihlah jalan yang akan engkau tapaki.
                Pilih. Pilihlah medan yang akan kau geluti.
                Pilih. Pilihlah kawan-kawan yang akan menguatkanmu nanti.
                Pilih. Pilihlah cara-cara yang akan menuntunmu menuju kesudahan yang baik. 

                Ya, karena hidup selalu penuh dengan pilihan-pilihan: kita harus memilih! Dan pastikan, pilihan kita adalah yang terbaik. Karenanya, iringi dengan istikharah cinta, balut dengan keikhlasan penuh doa-doa, temani dengan hati yang penuh harap akan keridhoan dan ketakutan akan salah dan dosa. Jika hidup itu memang harus memilih, kenapa harus lari? Toh, pilihan itu pasti. 
Selamat Memilih! 

(RAM, 6/12/13)*dimuat di MADING ILTIZAM edisi 3 :D 
(njuk ngopo -_- :D )

Komentar