Merindu (lagi): Ah, Aku Memang Gampang Rindu!

Kau tahu apakah ikatan persaudaraan yang paling erat? Konon katanya, ikatan persaudaraan ini LEBIH KUAT daripada ikatan persaudaraan karena darah dan keturunan sekalipun. Kau tahu apa itu? Ya, ikatan persaudaraan karena IMAN. :)~~~
                Bersyukur, Allah pertemukan kita karena IMAN. Bahagia, kita bersua karena IMAN. Karena cinta, karena takdirNya, kita dipertemukan bersama-sama di sini, di tempat ini. Beruntung, pernah se-amanah dengan kalian. Pernah mendengarkan kepingan mutiara hikmah dari perkataan, tindakan, maupun apa-apa yang terlihat dan tak terlihat dari diri kalian.
                Bersyukur, pernah bersama-sama berjalan bersama kalian. Bukan sembarang berjalan, karena kita tahu bahwa titian yang sedang kita pegang erat-erat adalah IMAN. Beruntung, karena ada saudara yang saling mengingatkan. Bahagia bersama dalam nikmat iman dan perjuangan, bersedih bersama sebab kefuturan dan lemahnya iman.  Senang, karena pernah berpeluh-peluh bersama dengan kalian. Pernah memikirkan ini itu dengan beberapa kepala, bersama kalian. Bahagia, pernah bercakap dengan kalian. Walau terkadang, ada satu dua pendapat yang tak sama, tak sefrekuensi. Walau terkadang, pernah diam-diaman, tak sepakat, dan saling tak bicara. Namun, IMAN selalu mengingatkan. Bahwa lebih dari apapun, UKHUWAH JAUH LEBIH PENTING. Lalu kita sama-sama tersadar. Lalu kita sama-sama menangisi diri yang masih mementingkan ego pribadi. Lalu kita sama-sama menyesali kata yang membuat saudara terluka. 


                Lalu, saat satu dari kita mulai menjauh: yang lain akan segera peka dan tersentuh. Hei, kau. Kemana saja? Kami rindu dirimu! Mana dirimu yang dulu? Lalu dalam dekapan ukhuwah kita tersentak: Ya, inilah kawan perjuanganku. Hendak kemana aku akan lari jika tak pada mereka, setelah Allah tentunya.
                Kawan, dengan atau tanpa kita, IKATAN KEIMANAN dalam komunitas kebaikan akan terus berjalan. Ya, tanpaku atau tanpamu. Sesungguhnya, bukan komunitas itu yang membutuhkan kita. ini teguran keras buatku, mungkin buatmu juga. Karena sesungguhnya, kitalah yang membutuhkan komunitas kebaikan ini.
                Pahit memang kan kita rasakan di awal. Lelah, emosi, tak sepakat, pasti akan datang. Ya, itu manusiawi. Aku sangat mengakui. Karenanya, demi ukhuwah indah yang telah kita rajut setahun-dua-tahun belakangan ini: Maukah engkau (bersamaku) untuk menjaganya?
                Jangan ragu untuk bertegur sapa. Mendoakan dalam diam, tersenyum saat bertemu, menegarkan saat yang lain jatuh, memotivasi ketika yang lain sedih, marah ketika yang lain terdzolimi, nasihat-menasihati dalam ketaatan dan kesabaran.
                Teman, terimakasih telah menemani perjalanan-ku selama ini. tanpaNya, dan tanpamu, aku tak ubahnya butiran debu. Bahkan, bisajadi lebih hina daripada itu. KarenaNya, dan karenamu, aku kuat. Aku bisa berdiri hingga kini. Teruslah seperti ini, teruslah bersahabat karena IMAN. Dimanapun kita, bersama siapapun kita, hingga terpisah jauh nanti: tetaplah berada dalam komunitas kebaikan. Jika suatu saat nanti aku, atau kamu juga, berada di tempat baru dan tiada komunitas seperti ini: kita bertanggung jawab untuk membuatnya! Pastikan kita jadi pioner kebaikan, perintis ukhuwah.
Salam cinta, salam persaudaraan karenaNya :)
Diawal kita bersua,
Mencoba untuk saling memahami,
Keping-keping di hati terajut dengan indah,
Rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti,
Ukhuwah dan amanah tertunaikan,
Berpeluh suka dan duka kita jalani semua,
Semata-mata harapkan ridhoNya

Sahabat, tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah,
Bila nanti kita, jauh berpisah,
Jadikan rabithah pengikatnya,
Jadikan doa ekspresi rindu,
Semoga, kita bersua di syurga

Sigma_Senandung Ukhuwah
 RAM_18/11/13~Sedang Merindu 

Komentar