Dear Ibu

Dear, Ibu.
Aku tau kau tak punya facebook, jadi kau tak bisa membaca ini.
Tapi aku hanya ingin menulis, Ibu.

Dear, Ibu.
Malam ini aku tak ingin menulis banyak-banyak.
Hanya sedikit yang ingin kukatakan,
"Aku merindukanmu..."

Dear, Ibu.
Hitam Putih di depanku semakin jelas,
namun mendadak si abu juga datang: Hendak apa ia kemari, Bu?

Dear, Ibu.
Aku tahu tumpukan kertas disini masih banyak.
Undangan bertemu pun semakin padat,
Bukan salah siapa-siapa, Bu
Ini murni pilihanku sendiri.

Dear Ibu,
Aku tahu apa yang prioritas, mana yang tidak.
Ah, atau aku mulai sok tahu?
Aku terkadang tak mengerti dengan diriku, Bu.
Saat semuanya merapat dan memadat lagi,
Terkadang aku malah lari,


Kala itu, Bu
Hanya kupejamkan mataku.
Hujan, Bu.
Diluar hujan, deras sekali.
Namun aku yakin, ada yang lebih deras di sini.
Hati ini, Bu. Hati ini mendung,
Aku hanya ingin cepat pulang.
permintaanku tak aneh-aneh kan?

Dear Ibu, entahlah
Walau amanah semakin memadat,
Walau tugas semakin brtumpuk.
Aku sangat rajin menghitung tanggal
Sekiranya mana yang bisa mengantarku cepat menemuimu.
Ah, entahlah Bu..
aku hanya ingin cepat pulang.

Lalu di sela gerimis deras itu Bu,
saat usai menemui beberapa kepala,
Aku sempat bermasam muka pada mereka, Bu.
Apakah ini akibat saking kangennya aku,padamu,pada bapak,pada simbah,pada adek dan semua perabot rumah?
Ah, entahlah Bu...

Lalu disela gerimis deras -hujan- itu aku nekat pulang ke rumah sewaan -kos-kosan-
aku berlari Bu, aku tak ingin ada yang jatuh sebelum aku sampai!

Lalu kuketikkan sebuah kalimat di handponeku, kukirimkan padamu.

"Aku kangen Ibu..."
tiga kata saja, dan kau langsung menelepon balik.

kau bilang, 
"Ada apa?"
aku menjawab "Aku baik saja"
Aku tak bohong, Bu. Bagaimana bisa aku menceritakan ini itu padamu?
sementara aku tahu, masalahmu sendiri sudahlah banyak
mengapa harus kutambah dengan beban memikirkanku?Lalu kau bilang "Kalau kangen, pulang saja."
Iya bu, aku akan pulang, setelah ini semua usai, atau setidaknya mereda. 

Dear Ibu,
Didepanku kini ada seonggok benang kusut.tak hanya satu, Bu. Tapi banyak.
Aku sudah berusaha mengurakannya pelan-pelan
Tapi ini butuh waktu yang tak sebentar,Bu.

Ibu, aku akan menguraikanya pelan-pelan,
tentangku, aku melakukan beberapa kesalahan pekan ini.
maafkan aku...

Ibu, aku akan menguraikan benang-benang kusut itu
Segera!
Agar aku juga bisa bersegera menemuimu...

Ibu, sudah ya,
Aku tak maun menulis banyak-banyak malam ini,

Aku takut,
Aku takut jika aku menulis terus, mereka akan tahu isi hatiku.

Ibu, aku rindu.,,
baik-baik disana , ya? Semoga Allah melindungumumelindungiku juga, bapak, kakak, adik, simbah, semuanya.

Ibu, tunggu aku ya! 

Komentar