Rindu

Rindu?

Ya, malam ini aku hanya rindu. Rindu... tak perlu alasan, kan? Jika hati sudah berkata: kau sedang dirudung rindu nak, maka terjadilah rindu itu...
namun tak ayal,sebagai mahasiswa fisika aku tak bisa berkelit,

bahwa Newton pun menjelaskan dalam hukumnya yang terkenal, hukum yang ketiga
Ya.. bahwa gaya aksi = - gaya reaksi..

maka, seharusnya, 'rindu'-ku yang merupakan reaksi ini adalah akumulasi dari 'aksi'-'aksi' ..Banyak? ya, mungkin..
aku bahkan tak sempat menghitungnya :)
dan ketika suasana mulai hening di kamar -si mur sudah tertidur di sampingku-dan denting-denting kunyalakan sambil mulai menyampuli buku-buku bacaanku, tiba-tiba rasa rindu itu menyeruak..
ya.. sudah lama.. rasanya sudah lama sekali..

si penyebab rindu itu tak menyapaku -menyapa kami-

Ya.
 se-sok kuat apapun aku -kami?-, se sok tegar apapub aku -kami?- pasti kita punya titik dimana kita harus melepas ego-ego itu.

tak dapat dipungkiri: kami tetaplah manusia biasa yang memiliki hati, hati yang mungkin sangat rapuh dan berdebu..


Ya,, rasa rindu itu..
karena ditinggal pergi-kah?
atau, karena di tinggal sejenak-kah?
ah entahlah..
aku hanya sedang ingin merindu saja...
sementara musik om ebiet melantun-mendayu,

karena sudah tak terbendung, kuraih alat komunikasi, kuketikkan beberapa kata disana dan kukirimkan pada 3 orang yang berbeda..
pesan yang sama: Mbak, tahu kabarnya? dimana ya dia sekarang? kangen..

dan kudapatkan mutiara-mutiara balasan yang sama; walapun dengan redaksi yang berbeda dan durasi sms-an yang bervariasi..

"...dia sudah di sini, besok mbak mau ketemu dia di mujahidin..."
"...dia sudah di rumah ini, silakan dicek.. hanya saja, alat komunikasinya sedang bermasalah.. jadi tak dapat dihubungi.."
"..ada kok, mungkin dia sedang butuh waktu untuk penyesuaian diri..."

ya. terimakasih, jawaban-jawaban itu cukup melegakan, apalagi ditambah dengan lanjutan sms yang begitu mendebarkan; menguatkan

ah, entah mbak. Tiba-tiba saja aku rindu, bahkan sangaaat rindu padamu. Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu, namun seringkali ku pendam dan urung menyampaikannya padamu. ada banyak hal, namun aku selalu tak tega tiapkali memandang wajahmu yang imut (ah, masa?) dan selalu berusaha tersenyum itu, (padahal ku tahu kau memendam sesuatu yang amat pedih dan perih.) ah, kau kemana saja mbak? kau tak tahu kami di sini sangat membutuhkamu? bahkan sekedar salam-mu atau senyum manismu -itu saja sudah melegakan kami-. Mbak nyadar gag sih: Kami khawatir tau, sama mbak -_-ya.. se-sok kuat apapun aku -kami?-, se-sok tegar apapun aku -kami?- kami tetaplah butuh pertimbangan-pertimbangan darimu dan sepercik semangat darimu, syukur2 kau bawakan coklat untuk kami, hehe..

maaf mbak, sepertinya aku sedang meracau malam ini..
terserah kau mau tertawa atau mau langsung ke kopma dan membelikanku jajanan, (perlu kau tahu, harga chocolatos sudah naik dari 500 jadi 1000, kau harus pikir2 lagi kalau mau borong banyak)

Ya, aku sudah lega sekarang, ternyata kau sudah disini.
terimakasih pada 3 mbak yang ku-sms dan menjawab pertanyaan seorang bocah ingusan ini,
mengapa aku pikih tiga? (tanyakan padaku suatu saat nanti, aku akan menjawabnya insya Allah..)
ya.. jangan pergi-pergi lagi..
jangan buat kami khawatir lagi..
setidaknya jika kau mau pergi, beritahu kami..

---
"Ageng mau ke sana mbak.."
"Jangan geng, tetaplah disini.." katamu
"Ya.. seperti kami. kasihan temanmu jika kau tinggal sendiri.." kau, mbak satunya -yang kini sudah benar-benar pergi- ikut menimpali
dan tinggalah aku, seorang anak ingusan yang masih harus banyak belajar disana-sini karena ternyata banyak rombeng yang harus dijahit diberbagai sisi, yang kesulitan untuk berkata "tidak" bahkan pada hati sendiri..Ya mbak, jangan pergi-pergi lagi.
cukup satu saja, ya?
-kuyakin kau, mbak yang sedang pergi, semangatmu tetaplah membumi-
makanya, kau,mbak yang satunya: jangan pergi-pergi lagi ya?

aku tak tahu, (atau pura2 tak tahu? entahlah)
tantangan besar apa yang akan menanti.
namun aku yakin, haqqul yaqin..
janjiNya adalah pasti
pertolongaNya sesuai janji

aku rindu kamu, mbak,,,sungguh.
butuh alasan? oke.. ketemuan di kedai jamur dan traktir aku 3x berturut-turut ya,
(kenapa pilih 3? tanyakan padaku dan aku akan menjawabnya nanti)

adikmu -dan mungkin adik2 mu yang lain- yang mencintaimu
kami merindukanmu. 

Komentar