Kisah Uka Uki (bukan hoka hoki bento :D)

Bismillahirrahmanirrahiim...


Saat ini sudah pagi ya? Aku begadang lagi. Ah tak apa, aku memang sengaja J aku sedang mengerjakan sesuatu sih, tapi rasa-rasanya aku ingin megakhirinya sejenak. Meng-close window microsoft word, memberinya nama, lalu selesai. Aku membuka lembaran baru ini, dan bismillah, kupenuhi janjiku saat kau sedang galau akan amanahmu setengah tahun lebih yang lalu, (Aih, sudah lama, ya? Maafkan temanmu yang terlalu banyak mengumbar janji ini :Dv)

Ah, aku tak tahu persis kapan kita pertama bertemu. Eh, inget ding. Yang pasti, suatu anugerah terindah dari Allah telah mempertemukan dengan gadis cantik yang shalihah sepertimu.

Emm, berawal dari program BRM –Bina Remaja Muslim- yang diadakan oleh JN UKMI UNS waktu kita duduk di kelas dua SMA kala itu. Waktu itu, kau bersama teman-temanmu –rombongan ngawi- yang datang bersama-sama. Euy, kalian tinggi-tinggi. Hingga aku berpikir, kau kakak kelas lalu aku memanggilmu dengan “Mbak” dan kau memanggilku dengan “Dek” ahaha, lupakan. Yang paling kuingat saat itu, kau –bersama teman-temanmu- mengenakan kaos kaki warna-warni sampai salah satu temanku nyeletuk, “Idih, mbaknya warna-warni,” aku pun menambahi, “Unyu tauk :D” hehe.. lupakan masalah ini.


Next, saat penerimaan mahasiswa baru, aku melihatmu maju ke mimbar OSPEK. Ah, kau memang pemberani (hei, sekarang kau malu2 ^^), dan aku, yang berada di barisan paling belakang di kelompokku –hingga pemanduku mengatakan: Dek rizki terlalu pemalu, ditingkatkan keaktifannya yak- hehe, belum tahu aku aja :3. Ya, aku melihatmu dan bergumam, “Kayak kenal ya..” Entahlah myu, saat itu kita bertemu di tempat wudhu mas muja, aku teriak,

“Ukh Ika!”

Dan kau mungkin agak bingung denganku kala itu, siapa makhluk aneh ini, mungkin begitu pikirmu. Yihaa.. dan ternyata kita sefakultas. Kau matematika, aku fisika. Baiklah.

Dan aku tak tahu sejak kapan kita mulai dekat, *aku curiga kaulah yang nempel-nempel padaku :3 dan sejak kapan kita memutuskan untuk saling memberi nama panggilan super unyu. Ukhka untuk Ukh Ika, Ukhki untuk Ukh Rizki. Dan entah sejak kapan berganti nama menjadi Uka dan Uki. :3 orang pinginnya simpel aja kali yak, jadi hurup –kh- nya dibuang. Hoho.

Baiklah Myu, ada banyak hal yang aku ingin sampaikan padamu. Bahkan aku lupa sejak kapan kita saling memanggil dengan panggilan sayang “Myu”.

Yang kuingat darimu adalah, setiap kau melihatku kau mengatakan “Aku lapar” lalu berlanjut menjadi, “mamam yuk.” Jadilah aku yang mati-matian pingin nabung buat hemat ini jajan terus -_- *hei, sebenernya yang gembul itu kamu :3

Yihaa myu, aku tak tahu persis sejak kapan... hingga mbak Nunik menyamakan kita dengan Spongebob dan patrick. Aku yang suka warna kuning –meski tak punya baju dan jilbab kuning- dan kau yang penggila pink. Selalu bersama. Hingga banyak ummat yang bertanya, “Kalian sih se-apa- sih? Kok barengan terus.” Haha. Sefakultaslah.

Ya, kitapun terbiasa untuk berbagi beban. Kau ceritakan masalahmu, dan aku hanya bisa mem-puk-puk pundakmu sambil mengajakmu makan, atau mabit bareng. Pun ketika aku sesak dan ingin bercerita, tissue yang kau tawarkan padaku malah kau pakai sendiri -_- *aku tahu ceritaku indah, tapi mbok ya aku juga dikasih tissue :p siapa yang sedih siapa yang nangis. He..

Yaa... Saat kau bilang kau takut menjadi dewasa karena amanah yang menuntutnya, aku lagi-lagi hanya bisa mengepuk-pukmu dan mengatakan, “Kau bisa!” ya, myu, seperti janjiku dulu: Suatu saat aku akan melihatmu tumbuh menjadi wanita dewasa yang shalihah, dan aku melihatmu dari kejauhan sambil menitikkan air mata. Itu terjadi padaku baru-baru ini. :’)

Ya, walaupun sekarang intensitas bertemu kita makin jarang. Bahkan kini kau tak pernah mengajakku makan atau menemanimu ke suatu tempat, tak apa, sepenuhnya aku mengerti. J Mungkin terlebih ini semua karena ku yang sangat sok sibuk sekali. Maafkan aku, Myu, sungguh aku tak bermaksud meluangkan sedikit waktu untukmu, aku selalu ada untukmu.

Seperti apapun dirimu, se-sok sibuk apapun aku kini- yakinlah aku selalu mencintaimu. Bahkan ketika kau marah padaku, aku tetap akan sering yang mengkepo statusmu  dan mengelike tiap status yang kau buat. :p *hingga rating ku tertinggi di fb mu –mengalahkan ibu bapakmu ^^v -

Hehe. Gak penting ya? Hem, apapun itu, aku mencintaimu karena Allah. Jika mungkin kita tak bertemu di dunia ini lagi, aku yakin Allah akan mempertemukan kita di surganya kelak. Senang bisa mengenalmu! Aku sungguh mencintaimu karena Allah. Terus belajar dan bertumbuh, ya. Nikmati proses itu. Tak apa tak selalu disisiku, karena sesungguhnya kita punya banyak teman. Bersama siapapun , patikan saling menumbuhkan! Salam sayang dari uki :*

Entahlah myu, aku bahagia bersamamu, dan diizinkan mengenalmu, itu saja. Sederhana, kan?

Yang selalu mencintaimu, bagaimanapun dirimu
(insya Allah)
Uki
Markas inspirasi

(dibuat tadi malem jam 2 dini hari, tapi karena lebay mati tiba2 seperti biasa, baru bisa kukirimkan hari ini..)

Komentar

Posting Komentar

Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-