Bahagia itu Sederhana


Kebahagiaan sejati adalah saat kita bisa berbagi di tengah keterbatasan kita
-siswanto-


                Tulisan motivasi di atas kutemukan setiap kali melewati Fakultas Ekonomi. Di saat pagi hari dan tergesa menuju MIPA tercinta. Ya, setelah dipikir-pikir, benar juga kalimat tersebut. :)

                Banyak orang yang bertanya-tanya mengenai hakikat bahagia. Bahkan, tak sedikit yang mengikuti seminar-seminar dan pelatihan ke sana ke mari untuk mendapatkan jawabannya. Sebagian lagi, harus bergulat dengan diri sendiri dan berusaha mencari kebahagiaan itu pada psikolog atau psikiater. Ya, karena begitu pentingnya rasa bahagia. Begitu berharganya apabila kita bisa merasakan hal tersebut. Bahagia :)

                Terkadang, bahagia itu sederhana. Bahagia bisa kita temukan dimana-mana dengan mudahnya, bahkan ketika kita tidak memiliki apapun. Banyak orang berpikir bahwa dengan memiliki ini dan itu, bisa meraih ini dan itu, atau duduk di posisi ini dan itu, akan membuat mereka bahagia. Dengan membeli ini dan itu, dengan melakukan ini dan itu.


                Salah satunya kawan, adalah dengan berbagi. Ketika kita berbagi, tanpa sadar kita telah menginvestasikan apa yang kita bagi menjadi ladang amal yang tiada putus-putusnya. Apalagi, jika sesuatu yang kita bagikan tersebut dibagikan lagi kepada yang lainnya. Benar-benar multilevel marketing pahala.

                Namun, mengapa sedikit sekali yang tergerak untuk berbagi? Berbagai alasan pun dilontarkan. Tak punya hartalah, tak punya cukup ilmulah, dan lain sebagainya. Padahal kawan, seterbatas apapun kita, pasti selalu ada yang bisa kita bagikan kepada yang lainnya; menebar manfaat yang tiada putus-putusnya. Ya, berbagi bisa kita lakukan dalam bentuk apapun. Jika kita punya harta, pergunakanlah sebaik-baiknya, bagilah pada sesama yang membutuhkannya. Begitu juga dengan ilmu. Ketika kita mengajarkannya, maka akan berlipat ingatan kita akan ilmu tersebut. Tak punya apapun, kita masih bisa berbagi; berbagi kebahagiaan, berbagi simpati, berbagi kesabaran, berbagi senyum, berbagi ketegaran.

Karena saat kondisi terbatas, dan ternyata masih ada yang memerlukan kita; kau sungguh berharga. Kita bisa melakukan apapun yang kita bisa untuk berbagi dan saling bantu dengan insan yang lainnya. Ya, angkat dagumu, kawan. Tak usah bertekuk lutut putus asa seperti itu. Mungkin, saat ini kau merasa serba terbatas. Tapi yakinlah, dengan segala keterbatasan kita itu, pasti selalu ada yang bisa kita bagi. Sekecil apapun, tetaplah ada...
Selamat berbagi, selamat berbahagia :)

Oh iya, selamat hari batik nasional. Hari ini aku pakai batik, kamu? :)
    Markas Inspirasi, 2 Oktober 2013
21.15 WIB
                                                                                                           @rizkismile1

Komentar

  1. Izin buat mengutip beberapa bagian ya Dik Rizki. Kebetulan temanya pas banget.
    Salam
    Arif.

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Yap, sangat sederhana :) sesederhana balasan komentar ini :)

      Hapus

Posting Komentar

Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-