Untukmu, Adikku

Bukan.
Sungguh bukan.
Amanah-amanah ini, tugas-tugas yang kadang diberikan,Sungguh kami tak ingin membuat beban di pundak kalian.
Merapat pagi-pagi yang sering kita lakukan,Sungguh bukan bermaksud kejam dan membuat kalian harus mengayuh sepeda lebih kencang, berjalan menuju sekre lebih tegang, atau berlari maraton karena kesiangan.
Deadline-deadline yang bertebaran,List tugas yang membuat mata berat dan pikir terbayang-bayang,
Sungguh bukan ingin membuat kalian tersiksa dan merasa sendirian.
Lalu kerja-kerja lain yang terkadang diberikan, tulisan mendadak yang harus diselesaikan,
Hingga kadang kalian menjerit dan protes meminta pengertian,

 "Mbak, besok ada ujian.."
"Mbak, nggak ada ide.."
"Mbak, aku lagi futur.."


 Sungguh, ini bukan untuk mengintervensi amanah kalian yang lainnya.
Namun, itu adalah jalan.
Proses yang indah, akan menghasilkan sesuatu yang indah juga, kan?
Jangan pernah bosan, tetaplah jadi pejuang sejati yang tersenyum penuh keikhlasan.
Saat ini pun, kami melihat, kalian mulai tumbuh menjadi ksatria sejati yang sesungguhnya.
Lalu, suatu saat nanti, entah dalam jangka waktu dekat atau waktu yang agak merambat,kami kan saksikan, kalian jadi orang-orang yang hebat..
Yang baik, yang sholih, yang semangat, dan memiliki ketrampilan luar biasa.
Tetaplah beajar,tetaplah bertumbuh,
"Bersama siapapun, pastikan saling menumbuhkan.."

Mungkin saat ini kalian lelah, ya lelah itu memang kadang terasa.
Bahkan, itu adalah suatu hal yang niscaya.
Serentetan amanah yang tiba-tiba mengguyur kalian bagaikan hujan di siang hari,
Namun percayalah, kelelahan itu akan menjadi training yang luar biasa,
Sampai pada satu titik bernama: Dewasa.
Asalkan kalian meniatkan hati untuk mencari ridhoNya,
Ya, cintaNya saja, bukan cinta yang lainnya..

Tetaplah mengaji,
Tetaplah menulis,
Tetaplah tersenyum,

karena janjiNya pasti, lalu apalagi yang perlu kita takuti?

Ssst.. sebentar lagi kalian jadi kakak,
lihatlah..
adik-adik kalian sudah datang.
titip mereka, ya.. 

Markas Inspirasi, 27/06/13, 23.28 WIB;
sebelum berangkat, izinkan aku menulis

Komentar