Sebuah ungkapan hati yang cukup aneh : facebook



                Aku tak tahu sejak kapan aku kecanduan dengan situs jejaring pertemanan yang bernama facebook. Yang kutahu, hal ini berjalan dan mengalir begitu saja.  Aku, yang dulu anti banget dengan facebook dan bertekad kuat tidak akan membuat account facebook,yang ketika teman-temanku asyik menggunakan account mereka masing-masing dan aku bersikeras tidak, akhirnya luluh juga dan segera membuat account facebook baru.

                Banyak memang hal baru yang kudapat setelah mempunyai account di facebook. Teman-teman lamaku semasa SD dan SMP, dengan mudahnya kutemui lagi sehingga terjalinlah tali silaturahim yang sempat terputus, insya Allah. Dengan teman-teman SMA pun aku bisa dengan mudahnya berhubungan, menanyakan tugas, mendiskusikan rencana, bahkan gossip kecil mengenai seluk beluk seputar sekolah, yang mungkin dengan Fb akan lebih murah, apalagi untuk yang tidak terlalu suka sms.


                Berbagai grup pun juga bermunculan, semakin menguatkan eksistensi dan pentingnya facebook dalam kehidupan. Berbagai agenda yang akan diselenggarakan, dengan mudahnya diketahui oleh semua anggota dalam waktu yang bersamaan. Masalah pun dengan mudah di share lalu dipecahkan.

                Bagi yang suka menulis, tentu Fb menjadi ladang subur yang bisa ditanami untuk makin mempertajam ingatan dengan menuliskannya, lalu bisa menghibur teman yang lainnya serta berbagi ilmu pengetahuan lewat catatan itu.

Fb untuk menyuarakan kebaikan juga bisa. Dengan membuat catatan-catatan penuh semangat dan pencerahan, tentu akan memberikan warna tersendiri bagi pembuatnya dan untuk pembacanya. Lewat status penuh motivasi dan mengajak ke kebaikan serta mencegah yang mungkar yang akan selalu update, meramaikan facebook dengan berbagai keceriaan dan keindahan iman.

***
Namun, akhir-akhir ini aku merasakan ada sesuatu yang salah dalam penggunaan Fb ini. Khususnya aku pribadi. Hmm… aku merasa aku belum menggunakan facebook sebagaimana mestinya. Aku merasa aku kecanduan, dan itu tidak baik. Aku memang tidak menyadarinya, namun lama-lama aku merenung, apakah aku berlebihan? Membuka facebook lebih dari 3 kali sehari, sekedar melihat status yang terupdate dari teman-teman ataupun meng-update statusku sendiri. Begitu betahnya berlama-lama menatap layar computer ataupun hape hanya sekedar untuk melihat profil teman, bahkan terkadang yang bukan mahram. Walau hanya sekedar membaca, Astaghfirullah… aku mulai merasa tindakanku ini salah.

Apalagi dengan berjalannya waktu, aku merasa banyak yang terdzalimi dengan tindakanku yang salah ini. Diriku sendiri, waktu, dan yang terpenting adalah waktu untuk mengenal-Nya makin sedikit. Walaupun di Fb aku juga bisa belajar banyak hal, menambah pengetahuan, share dengan teman, menyiarkan dien yang indah ini, namun aku merasa jika hanya mengandalkan semua itu, hanya sedikit yang bakal ku peroleh. Berbeda jika aku mengamalkan langsung, membaca buku misalmya. Tak sekedar membaca novel picisan, namun juga buku-buku pencerahan mengenai bagaimana dan sebaiknya kita hidup di dunia ini untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih kekal : akhirat.

Waktu-waktu yang terbuang dulu itu, rasa-rasanya ingin ku tarik kembali, ingin ku peluk erat dan tak kan rela ku lepas lagi. Waktu yang sungguh berharga, yang daripada sekedar membuka Fb, bisa kugunakan untuk hal yang lebih bermanfaat lainnya. Membaca buku, tilawah, memperbanyak sholat sunnah, mendalami suatu ilmu pengetahuan. Ataupun mengembangkan hobi, menulis, menggambar, bercerita.

***
Aku sempat mengeluhkan hal ini pada kakakku. Dengan bijak (menurutku, jangan GR :D ) beliau menjawab. Tak ada yang salah. Fb tergantung penggunaannya. Akan menjadi baik jika penggunaannya baik, dan akan buruk jika penggunaanya salah. Fb itu bagus, kata kakak. Bisa jadi penyalur kreativitas, menuliskan isi hati, menberi inspirasi dan motivasi pada teman-teman.

Yap, Alhamdulillah mulai sedikit tercerahkan, walau kadang-kadang sempat terulang kesalahan-kesalahan itu, astaghfirullahaladziim… tercerahkan insya Allah.

***
Punya Fb, boleh saja. Asal tahu manfaat dan kapan harus menggunakannya. Tak boleh kecanduan, tak boleh terlena. Jadikan Fb sebagai salah satu sumber kebaikan, tebarkan salam. Bagi pengetahuan, berikan pencerahan. Kerahkan kekuatan dan pengetahuan. Buatlah motivasi, dan jadilah inspirasi untuk semua orang di seluruh negeri….

Semangaaaaaat!!!!!

Rizki Ageng Mardikawati
(ditulis pas kelas 3 SMA :))

Komentar