Kepada mereka yang terinjak oleh sandalku, ter”sampluk” oleh tasku dan yang pernah tersakiti oleh sikapku : maafkan aku, ya?
Aku
tak tahu harus bagaimana lagi. Pasalnya, waktu itu aku benar2 tidak sengaja.
Kalupun disuruh memilih antara berbuat baik atau buruk, tentu dengan senang
hati kan ku pilih untuk berbuat baik saja.
***
Waktu
itu, siang itu, aku naik bus aneka jaya. Aku pulang. Aku kangen rumah. Namun,
bukan bus namanya jika tak penuh dan sesak oleh penumpang. Yahh… lagi2 kutemui
dan kujumpai yang akhirnya kunaiki bus2 yang super duper penuh, manusia
bagaikan disumpel2kan, seakan2 daya tampungnya luar biasa. Yahh… ada enaknya,
ada pahitnya.
***
Enaknya,
kita bisa latihan fisik. Lho?? Yap! Dengan berdiri terus sepanjang perjalanan
bakalan melatih kekuatan kaki, otot, dan kesabaran kita. Selaun itu, kita juga
diajarkan buat berempati sama orang lain, nggak boleh egois, nggak boleh mau
menang sendiri aja. Tas yang kita bawa baiknya kita rengkuh seerat2nya,
walaupun berat. Hal tersebut agar tas kita nggak seenaknya “nyampluk” orang
lain. Udah berat, keras lagi. Ckckck…
Pahitnya,
kita harus menerima kenyataan: kita harus berdiri dan berdesak2an. Tak jarang,
banyak laku yang bisa merugikan orang lain. Misalnya, tas kita nyampluk mereka,
kaki kita menginjak kaki mereka. Bau badan kita bau (^^v) dan lain sebagainya,
dan inilah awal mula cerita itu…
***
Saat
aku pulang, lagi2 kunaiki bus yang penuh. Namun, tak sepenuh hari biasanya,
karena hari ini adalah minggu libur, namun aku masih ada beberapa urusan yang
harus diselesaikan, sehingga aku masih di kost dan pulang pada saat ini. Dengan
bahagia, kunaiki bus itu. Bus yang akan membawaku pulang. Terbayang rona-rona
wajah bahagia yang sedang menungguku di rumah : Ibu, Bapak, Simbah, Adek.
Semuanya membayang-bayangi penglihatanku secara bergantian. Tenang sodara2…
sayaaa pulaaang!!! Saya bawa oleeh-oleeeh!! Hap! Dengan sigap aku meloncat
masuk ke dalam bus.
Seperti
biasa, aku berdiri. Disamping kananku ada ibu2, dan di sebelah kiriku Nampak
ada pelajar yang sebaya denganku. Kami memegang peranan yang sama di dalam bus
: berdiri. 5 menit berlalu, seperempat jam berlalu, dan akhirnya setengah jam
berlalu. Peluh keringat mulai membasahi. Maklum, jam 2 siang. Saat sang surya
berteriak dan memancarkan teriknya yang luar biasa. Ibu2 di samping kananku
sudah dapat tempat duduk, karena ada yang turun. Tiba-tiba pak kondektur yang
ada di depan memanggil ke arahku, mengisyaratkan untuk maju ke depan, karena
ada juga tempat duduk yang kosong. Aku kaget dan senang sekali. Saking
senangnya, dengan tergesa aku berjalan ke depan. Dan dalam perjalananku menuju
tempat duduk itu, tanpa sengaja aku menginjak kaki seseorang. DEG!! Ya Allah!
Tapi aku malah melaju terus tanpa menoleh sedikitpun. Setelah aku dapat tempat
duduk, aku celingukan melihat2 ke arah belakang. Siapa ya, yang kira2 ku injak
kakinya tadi?? Ya Allah, pasti rasanya sakit sekali… maaf ya, gumamku. Lalu
dengan acuh tak acuh, aku malah merem (mentang2 udah dapat tempat duduk)
***
Tiba2
terkelebat dalam benakku, kalau dosa seseorang kepada Allah akan dikabulkan
jika orang tersebut meminta pada Allah, namun dosa seseorang kepada orang lain belum akan terkabulkan jika orang tersebut belum meminta maaf pada siapa yang pernah
disakitinya. Sengaja atau tidak sengaja. Ya ALLAH!! Aku takut! Kulirik ke
belakang, sudah kosong. Siapa yaa, yang tadi ku injak kakinya?? Ya Allah, sudah
terlambatkah?? Maafkan aku ya Buk, Pak, Mbak, Mas, Dek, atau siapa aja yang
merasa telah kuinjak kakinya. Bener deh, aku nggak sengaja… *pengen nangis*
***
Temen2,
kalo naik bus ati2 ya… jangan sampai kita menginjak kaki orang lain untuk
kesekian kalinya. Notes ini dibuat agar hati penulis lumayan lega… semoga yang
pernah kuinjak kakinya membaca tulisan ini dan memaafkan kesalahan penulis.
Walau kemungkinannya 0,0000001 % saja.
***
Sekali lagi, BUK, PAK, MBAK, MAS,
DEK, semuanya yang pernah saya injak kakinya, saya sampluk dengan tas saya… maafkan saya, ya??? Saya bener2
nggak sengaja… ^^ semoga Allah mengampuni dosa kita semua…
Rizki Ageng Mardikawati
Komentar
Posting Komentar
Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-