VMJ? Oh No....!

Kau… jaga slalu hatimu…

Saat jauh dariku..

Tunggu aku kembali…

Ehm. Aku berdehem melihat Dinda, teman dudukku di bus itu meremas-remas roknya. Hmm, ada apa ya? Sementara itu suara lagu yang berkumandang dari tape recorder Pak Udin, sopir bus sekolahku itu makin meninggi saja. Haa.. lagu percintaan lagi.

Aku lihat Dinda makin menjadi-jadi. Tangannya semakin kuat meremas-remas roknya. Tampaknya, ia juga mulai gugup, tampak keringat mulai membasahi telapak tangannya. Kepalanya menunduk, sehingga yang kelihatan Cuma jilbabnya aja. Ada apa ya?

“Din. Kamu nggak papa? Kamu sakit ya?” tanyaku pelan.

Dinda menggeleng kuat-kuat. Lalu menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dan dia.. mulai terisak.

“Dinda, kamu kenapa??” aku panik. Aku mencoba untuk mengelus-elus ujung jilbabnya, menenangkannya. Walau aku tak tahu apa yang sedang terjadi pada Dinda. Dinda diam saja. Tak sepatah katapun yang diucapkannya sampai bus sekolah yang membawa kami itu sampai di depan gerbang sekolah.

“Din, turun yuk? Udah sampai nih..” kataku dengan nada riang. Mencoba memperbaiki keadaan. Dinda mengiyakan. Kami turun bersama-sama menuju gerbang sekolah. Hening. Tanpa sepatahpun kata terlontar dari bibirnya yang manis itu.

“Daah.. Dinda. Sampai jumpa nanti ya… Assalamu’alaykum” ku jabat tangannya. Sayup-sayup kudengar ia menjawab salamku. Namun lirih. Lirih sekali sampai-sampai aku yakin anginpun tak mendengarnya.

***

Siang ini ada rapat rohis. Sepulang sekolah aku langsung menuju musholla sekolah untuk sholat dhuhur berjamaah. Tiba-tiba ada yang menepuk punggungku.

“Ukh Ria…”

“Eh, iya?” ternyata Zatti. Ukh Zatti adalah ketua rohis nisa’ di sekolahku.

“Ada apa, Ukh?” tanyaku keheranan.

“Nanti ba’da dhuhur jangan lupa datang rapat yaa.. Oh iya, ukh.. ana mau tanya, ada hal aneh nggak sama ukh Dinda akhir-akhir ini? Ana rasa ukh Dinda agak menjauh dari kita, dari rohis. Ana perhatikan Ukh Dinda jarang datang ke rapat dan bahkan selalu absen saat liqo. Anti kan pulangnya sering bareng sama ukh Dinda.. tolong tanyain ya, Ukh..”