WAKTU…

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S Al Ashr: 1-3)
***


Demi masa. Kadang kita menyepelekan betapa pentingnya waktu buat kehidupan kita. Padahal, waktu itu terus bergulir, waktu itu terus berlari. Kita seringkali menyepelekannya. Membiarkannya lewat begitu saja tanpa mengisinya dengan sesuatu yang berguna dan bermanfaat buat kita. Dan ketika kita baru menyadarinya, hanyalah perasaan menyesal yang akan merongrong jiwa dan menyiksa batin kita. Astaghfirullahaladziim… ampuni kami, Ya Allah…

***
Andai waktu dapat diputar kembali, tentu kita ingin sekali memutarnya kembali. Memutarnya dan kembali seperti dulu, dengan membawa sebuah misi: perbaikan diri.

Kalau kita renungkan, berapa banyak sih jatah hidup kita di dunia yang fana ini? Tak ada yang tahu sampai mana ajalnya mendekat, sampai kapan ia masih diizinkan untuk bernafas. Tak ada yang tahu, karena itu adalah rahasia Allah. Yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang lebih kekal nanti,

***

Jika kita ingat kejadian tempo dulu. Kita refleksi ke masa lalu. Berapa banyak kesalahan dan kekhilafan yang telah kita buat. Berapa banyak orang yang telah tersakiti karena lisan kita yang tajam ini. Berapa banyak orang yang terluka karena perilaku kita. Berapa banyak orang yang tersinggung oleh kata dan tindak tanduk kita.

Mari kita renungkan. Berapa banyak kata-kata yang tak pantas yang telah kita luncurkan? Berapa banyak makhluk yang terdzalimi akibat perbuatan kita?

Berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia? Terbuang sia-sia karena hanya digunakan untuk hura-hura dan hal yang tak bermanfaat buat kita pun orang lain, di dunia ini dan untuk akhirat nanti?

Padahal, waktu itu dapat kita gunakan sebaik-baiknya. Yah, sebenarnya bisa. Namun kita saja yang kadang lalai dan sama sekali tak mempergunakannya semaksimal mungkin. Mempergunakannya untuk menghambakan diri pada Sang Maha Pencipta. Bukankah tidaklah diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya???

***

Berkali-kali kita telah diingatkan oleh Allah. Berbagai macam bencana yang menimpa negeri ini, yang menandakan bahwa dunia ini sudah tua. Bumi mulai renta. Gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung yang meluluhlantakkan semuanya tanpa sisa. Itu semua adalah tanda buat kita. Apalgi waktu gempa yang sesuai dengan ayat Al-Qur’an tentang ancaman Allah bagi penduduk suatu negeri yang tidak beriman. Tidakkah kita segera sadar? Itu peringatan buat kita, dan kita masih punya kesempatan untuk memperbaikinya.

***

Kita tak pernah tahu, seberapa banyak waktu yang masih tersisa buat kita. Apakh tinggal setahun, sebulan, seminggu, sehari, bahkan sedetik kemudian. Kita tak pernah tahu. Bahkan kita tak tahu apakah setelah ini kita masih diizinkan hidup di dunia yang fana ini. Lantas, akankah kita tetap mempertahankan ego kita, menanam terus keburukan-keburukan yang terus meracuni hati kita? Merampas rasa belas kasih dalam sudut nurani kita? Menghacurkan kelembutan hati kita?

Mari bersama-sama katakan istighfar, astaghfirullahaladziim… ayo kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Ya Allah… ampuni kami.

***

Masih ada waktu

(sebuah lagu dari Ebiet G. Ade)

Bila masih mungkin
Kita menorehkan batin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada
Kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan, tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihNya hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang
Kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih ada sisa
Semuanya menggeleng
Semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik adalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu
Kita pastikan raga diam memilukan
Kenapa harus mereka
Yang terpilih menghadap
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta


***

Ya Rabb, ampunan-Mu selalu kami damba, rahmat dan petunjuk-Mu selalu kami pinta.

Komentar