Sebuah Puisi

Sebuah Puisi

Aku tak tahu lagi apa yang harus kukatakan,
Yang kutahu, nikmat-Nya sangatlah banyak.
Aku tak tahu lagi apa yang harus kusampaikan,
Yang kutahu, kuasa-Nya begitu besar dan nyata.
Ku tanyai diriku sendiri,
Sudahkah aku mencintai-Nya sebagaimana Dia mencintaiku?
Ku tanya lubuk hatiku sendiri
Sudahkah aku memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
Aku berlari
Terus berlari
Aku malu pada-Nya
Betapa banyak goresan dosa yang telah kubuat
Betapa banyak catatan keburukan yang telah kutoreh
Betapa banyak kealpaan yang kotori hatiku
Kutanya diriku sendiri
Sudahkah ucapan, sikap, pikiranku hanya tertuju untuk-Nya?
Sudahkan setiap tindakan, perbuatan, dan amalku ikhlas hanya untuk-Nya?
Sudahkah tutur kataku mecerminkan bahwa aku mencintai-Nya?
Sudahkah tiada yang lain yang menandingi kecintaanku pada-Nya?
Ya Allah…
Ampuni diriku ini
Diriku yang hina berlumur dosa
Yang tak pantas meminta pada-Mu yang begitu kuasa
Namun,
Aku akan terus memohon dan berharap
Karena hanya pada-Mu lah aku memohon dan berharap
Jika aku ingin mengeluh,
Pasti aku mengeluh hanya pada-Mu
Jika ingin kutumpahkan tangis yang tak lagi aku kuasa membendungnya
Pasti hanya pada-Mu aku lari dan menumpahkan semuanya
Bila aku ketakutan,
Hanya pada-Mu aku memohon keberanian
Bila aku merasa jiwa ini mulai lemah,
Hanya pada-Mu aku mohon kekuatan
Ya Allah,
Ampuni diriku ini
Yang masih saja belum bisa mencintai-Mu sepenuhnya…
Tumbuhkanlah di jiwa ini, di hati ini,
Cinta hakiki
Cinta yang sebenarnya
Cinta yang hanya aku tujukan pada-Mu,
Yang tiada cinta manusia atau benda yang melebihi kecintaanku pada-Mu
Ku mohon Ya Allah…
Ampuni diriku yang hina ini…
Berikanlah secercah cahaya kasih-Mu yang selalu terangi tiap langkah dalam hidupku…
Semoga aku termasuk hamba-Mu yang mampu mensyukuri segala nikmat yang telah kau beri ya Allah
Amin ya Robbal alamin…

Komentar