s.a.b.a.r


“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S Al Baqarah: 153)
***


Puasa itu menahan diri. Puasa itu melatih kita buat sabar. Sabar dalam hal apa saja. Pokoknya menghadapi dan menjalani hidup ini dengan segenap kesabaran yang kita punya. Dan puasa adalah madrasah, tempat untuk melatih rasa sabar itu.

Hmmm. Apa sih, sabar itu? Sabar itu menahan diri. Menahan diri dari apa saja yang membuat hati kita ini tidak sabar. Sabar itu letaknya dalam hati, kalau hati sudah menetapkan rasa sabar, maka logika dan pikiran akan mengamini. Sabar itu suatu anugerah yang amat sangat dan teramat indah bagi para pemiliknya. Banyak orang yang menuai kesuksesan karena rasa sabar, karena rasa sabar tidak akan pernah membuat kita merasa jenuh atau bosan. Sabar itu bicara tentang penguasaan diri, sejauh mana kita mengenal diri kita sendiri, dan sejauh mana kita mampu menjadi pemimpin yang mengatur dan menjalankan tubuh dan hati kita sendiri.

***

Sulit memang untuk menerapkan rasa sabar dalam kehidupan kita. Sulit memang menjadikan sabar itu menjadi sahabat yang melekat dalam kepribadian kita.

Coba bayangkan masalah ini. Suatu hari, kita diminta untuk menyiapkan suatu acara. Berhari hari kita berkutat dan memfokuskan diri kita demi kelancaran acara tersebut. Banyak waktu, tenaga, dan uang kita yang tersita demi kita mengadakan berbagi macam persiapan untuk acara tersebut. Agak rumit sebenarnya, persiapan dalam acara tersebut. Coba kalau kita nggak sabar, pasti acara tersebut tak akan berhasil secara maksimal. Kita hanya menyerah dengan keadaan dan membiarkan acara itu tampil seperti apa adanya, bagaikan jiwa tanpa adanya ruh atau nyawa. Bayangkan pula apabila kita sudah mempersiapkan acara tersebut semaksimal yang kita punya dan yang bisa kita sumbangkan, lalu pas hari H pelaksanaan, acaranya tidaklah bahkan jauh dari apa yang kita inginkan. Hancur. Berantakan.

Bayangkan bila kita tidak sabar. Lalu kita berlari berteriak-teriak seorang diri dan menghujat, mengapa semua ini terjadi? Maka yang ada hanyalah kesedihan diri yang menyebabkan frustasi. Semua orang di sekitar kita akan menjadi sasaran empuk dari emosi dan ketidaksabaran kita. Lalu akhirnya, kita nyemplung laut dan wassalam. Nggak banget, kan kalau kejadian kayak gitu?

Bayangkan pula bila kita sabar. Kita akan introspeksi diri dan merasa berterimakasih karena sudah ditegur dengan keadaan. Bahkan, kita bisa menyadari bahwa kita ini manusia biasa yang tak sempurna, dan kadang salah. Hloh, lagune Yovie?? ^^ pokoknya, kalau kita sabar, bahkan musibah itu bisa mendekatkan kita pada Allah, Sang Pencipta, sang Maha Penggenggam Jiwa. Nah, sabar penting banget, kan??

***

Saat kita lagi ada masalah, baik masalah di organisasi maupun setumpuk tugas akademik yang menunggu untuk dikerjakan, juga seabrek ulangan yang meronta-ronta untuk segera diselesaikan. Lalu, saat kita baru aja buka lembar pertama pelajaran tersebut, berbondong-bondong (haiah lebay!) adik-adik kost kita datang dan satu persatu meminta kita untuk mengajari mereka tentang materi yang dijadikan tugas atau pe er buat mereka. Sabar! Kita harus mengamalkan ilmu yang kita punya, lalu kita ajari mereka dengan tampang senyum. Sudah kelar di matematika, kita menghela napas dan mencoba membaca baris pertama bab yang akan diujikan besok, tiba-tiba ada adik kost lain yang minta diajarin fisika. Pernah nggak terlintas buat bicara, “Whoi, dek! Aku juga mau belajar!” eitzz… tapi sabar adalah yang utama. Kita juga kudu ngamalin apa yang udah kita pelajari dulu. Bukankah ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon tanpa buah?? So, sabarlah, dan jadilah pohon yang berbuah!! Ok?? ^^

Pernah juga nggak, kamu dijadiin sarana konsultasi buat temen-temen kamu, baik via lisan, telepon maupun sms, padahal saat itu juga kamu juga lagi depresi abis, dan pengen meluapkan isi hati kamu. Sabar, galz!! Itu kuncinya, dengarkan keluh kesah mereka, kalau bisa, ya bantu buat solusi pemecahannya. Jangan bilang kalau kamu juga punya masalah setumpuk. Bukankah sebaik-baik muslim adalah yang paling bermanfaat buat muslim lainnya?? Kalo’ kamu pengen curhat, cukuplah Allah sebagai tempat curhatmu. Dia Maha tahu kok, katakan saja pada-Nya, kamu nggak perlu khawatir rahasia masalah kamu bakal terbuka, en insya Allah pikiran kita jauh lebih tenang, lalu kita bisa berpikir jernih untuk memecahkan permasalahan yang kita punya.

Sabaaaaar. Sabaaaaaar!!! ^^ ketika kamu lagi serius-seriusnya ngerjain PR, terbayang dalam benakmu guru yang super killer yang mengampu mata pelajaran itu. Yang kamu butuhkan? Sabar! Lalu bayangkan guru tersebut tersenyum amat manis sama kamu, dijamin, PR nya bakal cepet selesai tanpa halangan yang berarti. (kalo’ belajarnya sungguh-sungguh ^^)

Ketika kamu lagi pengen istirahat, adek kamu ngajakin main. Apa yang kamu butuhkan? Sabarr!! Ajak dia main, setelah main ajaklah istirahat n bobok siang ^^. Gampang, kan??

Saat kamu diejek, dihina, dikucilkan sama temen-temen kamu, lantas dituduh yang tidak-tidak, kamu dihujat, dirutuki dengan kesalahan padahal kamu nggak ngapa-ngapain, kamu difitnah, dan sebagainya, apa yang kamu lakukan dan apa yang kamui butuhkan? Sabar! Sabar dan tersenyumlah pada mereka dengan senyuman termanis yang kamu punya, lalu berdoalah sama Allah untuk tidak membalas kejahatannya, melainkan menambahkan kebaikan padanya dan mohon agar dibukakan pintu hidayah buatnya.

Hmmm. Sabar, alangkah indahnya sifat tersebut. Ya Allah, jadikanlah kami ini orang-orang sabar dan selalu menyandarkan segala sesuatu hanyalah kepada-Mu. Aamin…
^^

***

Balaslah satu keburukan yang diberikan orang lain padamu dengan sepuluh kebaikan yang kau punya. Balaslah satu kebaikan yang diberikan orang lain dengan seribu kebaikan yang kau punya

***

Tersenyumlah pada dunia maka dunia akan tersenyum padamu ^^

Komentar