menjadi diriku

Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya
Wajahku memang kan begini
Sikapku jelas tak sempurna
Ku akui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya…
Menjadi diriku
Dengan segala kekurangan
Menjadi diriku
Atas kelebihanku
Terimalah aku
Seperti apa adanya
AKu hanya insan biasa
Tak mungkin sempurna
Tetap ku bahagia
Atas apa yang ku punya
Setiap waktu ku nikmati
anugerah hidup yang kumiliki

Menjadi diri sendiri. Hmmm… alangkah indah statement ini. Bagaimana tidak? Kita sudah diciptakan oleh Allah Yang Esa dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Sesuai yang telah tertera dalam Qur’an Surat At-Tiin ayat 4,, “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .” Nahh,, kita patut bersyukur nih sama Allah.
Sahabat, kadang kita selalu merasa kurang dalam diri kita. Ketika kita melihat teman yang jauh lebih perfect, lebih sempurna dari kita,, lebih bahagia daripada kita. Lebih segala-galanya. Namun sahabat, ingatkah pada pepatah dari negeri China? “Rumput tetangga lebih hijau”? Begitulah manusia, selalu tak puas dengan apa yang ada dalam dirinya, potensi yang terkubur dalam dirinya, energi yang menelusup dalam pori-porinya, semangat yang terpendam dalam lubuk hatinya. Mungkin Nampak dalam pandangan kita, kalau teman kita jauh lebih dalam hal apapun dibandingkan kita. Namun, selalukah itu benar? Belum tentu, kawan, siapa yang tahu bahwa ia juga merasakan hal yang sama dengan kita? Merasa dirinya serba kurang. Apakah kita tahu ia bahagia dengan apa yang ia punya? Apakah kita tahu semuanya? Tidak kawan. Pandanglah lurus ke atas, tataplah langit dan perhatikan dirimu sendiri. Setelah itu, tengadahkan kepalamu, and say “Alhamdulillah” sekarang juga!
Yupz,,,, menjadi diri sendiri itun lebih baik, karena itu memang diri kita. Itu memang style kita, itu memang gaya kita, itu memang fitrah kita. Jika ada yang tak suka dengan style kita, mengapa kita harus mengubah style kita? Itu hanya membohongi diri sendiri, kawan. Percayalah, Allah selalui memberikan apa-apa yang terbaik buat hamba-hamba-Nya. Semua telah dituliuskan di atas sana. Mengapa kita harus khawatir? Mengapa kita harus sedih? Tak ada yang perlu kita risukan, kawan. Hidup, hayati, nikmati. Itu saja.
Mungkin… kadang ada yang mengejek kita fisik kita, karena fisik kita, karena ketidakbisaan kita. Namun akankah hal itu akan membuat kita patah arang? Membuat kita tak lagi semangat? Tidak,kan??

Komentar

Posting Komentar

Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-