HATI

Assalamu’alaikum kawand.....
Khaifa haluk??So pasti baek2 saja khan?? Di sini wadah untuk mencurahkan pikiran hati, kegalauan jiwa, kesenangan dan keceriaan hati. Teman.. taukah kau seberapa besar kekuatan hati? Hati adalah nurani. Dan nurani takkan pernah bisa dibohongi. Ia akan mengatakan sebenarnya apa yang benar-benar kau harapkan saat itu. Ketika tindakan, ucapan, tingkah dan tuturmu bertolak belakang dengan apa yang kau harap dan kau idam-idamkan pastilah rasanya takkan enak. Ada sesuatu yang mengganjal. Disadari maupun tidak, hati sering berkata benar jika ia terbiasa dibimbing dalam jalan benar sesuai dengan keridhoan-Nya. Sebaliknya, jika terbiasa untuk digunakan untuk hal yang negatif, maka hanya kesia-siaanlah yang akan terjadi menghiasi jiwa.
Hati. Hati, kawan. Kita sedang bicara tentang hati. Hati yang suci. Hati yang bersih. Hanya kita dan Allah saja yang tahu apa isi hati kita. Jadi, kita tak dapat berdusta. Kau mau berdusta dengan siapa? Boleh jadi kau berdusta pada saudara, kawan, dan orang tua. Namun, sadarkah kita kalau tiap perbuatan, penglihatan, dan hati kita diawasi oleh-Nya? Dia Maha Tahu. Kita sedang sedih, boleh jadi kita tak menampakkannya di depan orang lain. Kita menyimpan perih itu sendiri. Namun, jangan bersedih kawan, Allah Maha Tahu. Dia tahu perasaan dan keadaan kita kapanpun dan di manapun. Dia tahu apakah kita sedang sedih, terluka, marah, menangis, memberontak, menjerit, bahagia. Jatuh cinta, kagum, terpesona dan sejuta perasaan lainnya. Sepandai apapun kita menyembunyikan perasaan itu, tetaplah Dia, Dzat Yang Maha Menciptakan-lah yang pertama kali mengetahuinya. Percuma saja kita menyembunyikan perasaan hati kita dihadapan-Nya. Kita hidup di Bumi Allah. Dia Pemilik Segalanya. Tak dapat lagi dipungkiri. Hati tak pernah berbohong. Dan hati berhubungan langsung dengan sang Pencipta. Contohnya, jika kita mau berbuat sesuatu yang bertentangan dengan nurani kita, pastilah terbayang segunung dosa dari-Nya yang akan kita dapatkan, Ketika kita melakukan kebaikan, hati berharap ridho dan kasih sayang-Nya. Allah..
Kawan.... pernahkah kau merasakan getaran2 aneh yang merasuk sukma. Hmm.. orang2 mengatakannya sebagai “Jatuh Cinta”. Ya... pernahkah kau jatuh cinta? Ya. Sebenarnya cinta adalah anugerah dari-Nya. Hidup kita lebih bermakna dengan adanya cinta. Cinta akan membawa kita untuk memahami arti hidup, bagaimana untuk mencintai sesama, berbagi kebahagiaan, dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Kita tahu, bahwa cinta yang Hakiki hanyalah untuk Dia, Dzat Maha Cinta. Pemilik Cinta diatas cinta-cinta yang lainnya. Namun, pernahkah hatimu terbolak-balik untuk sebuah kata bernama ”Cinta” . Cinta sesama manusia. Pernahkah hatimu menyimpan suatu “rasa” ? rasa yang tak sepantasnya. Rasa itu awalnya dari penglihatan, dari penglihatan akan berubah menjadi penasaran. Dan rasa penasaran berujung pada kekaguman. Entah kagum pada wajahnya, sikapnya, suaranya, atau apapun yang membuat hati kita bergetar tiap kali bertemu atau berpapasan dengannya. Yang membuat kita merangkai berbagai alasan yang ujung2nya ingin berjumpa dengan dia. Ya kawan... aku yakin tiap orang pernah merasakannya. Begitu juga dengan aku. Ya.. mungkin. Namun yang paling penting diantara semua itu adalah filter dalam hati kita. Bagaimana kita menggunakan filter itu untuk suatu proses yang dirahmati oleh-Nya. Bagaimana kita menjaga hati kita agar tidak terlarut terlalu jauh. Sesuatu yang mencegah kita untuk berbuat yang tak semestinya dan tak sepantasnya. Sesuatu yang akan menenangkan jiwa kita dan meyakinkan hati kita bahwa tiap perilaku kita diawasi oleh Allah, Sang Rabb Maha Kuasa. Yang akan menyadarkan kita bahwa tak ada cinta, tak ada kekaguman, tak ada pesona yang melebihi cinta,kekaguman,dan pesona kita kepada sang pencipta. Cinta yang murni dari seorang hamba kepada sang Khaliq. Bagaimana kita pandai-pandai untuk menempatkan semua itu sesuai dengan porsi yang telah digariskan-Nya. Bagaimana kita mampu memilah dan memilih, mana yang lebih penting untuk dijalankan. Mana yang fardhu dan mana yang sunah, mana yang dianjurkan dan mana yang dilarang, semua telah ditetapkan kawan. Tak perlulah ada rasa ragu, rasa bimbang, rasa terombang-ambing yang menyesaki dada dan tiap hembus nafas kita.
Kawan, bagaiman perasaanmu jika mendapat SMS dari seseorang yang kau kagumi? Atau mendapat telepon darinya? Senangkah kau? Bahagiakah kau? Bagaimana pula perasaanmu jika bertemu atau berpapasan dengannya? Pura-pura tak tahu, menghindar, atau menyapanya walau dengan sebuah senyuman dan anggukan kepala? Kawan, hati kita mudah terbolak-balik. Mudah terombang ambing. Apakah jika kita merasakan adanya “getaran” terhadap sesama manusia kita akan terus mengejarnya atau malah menghindarinya. Tentu saja kita akan menghindarinya jika cinta itu datang belum pada waktunya. Bagaimana kita menjaga hati ini agar tetap suci dan bersih di hadapan-Nya. Hingga tak ada lagi cinta yang lebih tinggi daripada cinta kepada-Nya. Ya Allah...Sang Maha Pemilik Cinta. Jagalah hati ini agar tak mudah jatuh. Agar tak rapuh. Agar tetap istiqomah di jalan-Mu. Agar tak lelah dalam perjuangan ini. Agar tak mudah jatuh cinta pada ciptaan-Mu jika belum pada waktunya. Allah... lindungilah kami. Tetapkanlah dalam hati kami kalau hanya dengan cinta-Mu lah kami dapat arungi samudera kehidupan ini. Amin.

Duhai kasih coba kau dengarkan isi hati penuh kejujuran....
Dengan sepenuh keikhlasan kudambakan pengertian.....
Jangan kau dengar fitnah dunia, dengan ia-nya dusta semata....
Menghancurkan kesucian, jalinan kebahagiaan....
Sebenarnya aku merasa, sinar cahaya yang gemilang, ketika kau beriku harapan...
Dan sering aku harapkan, cinta berlandas keimanan..
Dan kasih suci kita kan diberkati....
Kucoba sedaya, agar dirahmati hubungan yang telah terbina..
Karena pasti aku, yang akan merasa pedihnya kehilangan insan sepertimu..

Typed by edogawa_rizqi on September, 20th 2009 at 22:11 pm

Komentar

Posting Komentar

Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-