FIRST TIME BEING A TEACHER


Waaah… Insya Allah ini cerita yang sangat lucu, gokil, and unforgettable tentunya.. mengapa?? Makanya baca sendiri yaaa…. ^_^

Tentu semuanya sudah tahu kalau aku mengikuti beberapa kegiatan Ekstra Kurikuler di sekolahku tercinta (idih… PD beud,, siapa yang tahu, hayyo??). nah, salah satunya, aku mengikuti Pramuka SMA Negeri 1 Wonogiri, yang lebih terkenal dengan nama ambalannya yang lumayan keren “Ambalan Samber Nyawa dan Nyi Ageng serang” . kami cukup bangga sekali dengan ambalan kami ini, karena konon katanya, di derah Wonogiri, si kota gaplek ini, hanya Pramuka SMA Negeri 1 Wonogiri yang menerapakan SKT (Sistem Kesatuan Terpisah) di lembaganya. Artinya, ada batas-batas pergaulan antara perempuan dan laki-laki. Tidak semua kegiatan dicampur dalam satu, harus menjaga jarak, saling menghormati dan menghargai. Wah, kok kaya’ di ROHIS? Memang, kan kami saudara!!! Hehehe…. Jadi, jangan heran kalo’ anggota pramuka SMA Negeri 1 Wonogiri, hampir 80% nya adalah pengurus ROHIS juga!!



Setelah kami, kelas XI resmi dilantik menjadi bantara (Bantuan Tenaga Rakyat) oleh kelas XII, kamipun diberi amanah untuk menjalankan program-program pramuka di SMA Negeri 1 Wonogiri. Programnya sangat banyak, ada pelantikan ambalan, dewan ambalan, bantara, bakti sosial, buka bersama, estafet tunas kelapa, dll. Nah, program yang baru-baru ini adalah menjalin kerja sama. Kerja sama apa, sih?

Alhamdulillah, kami diberi kepercayaan, sehingga kami diberi tawaran untuk bekerjasama dengan SDIT Al- Huda, Wonogiri. Kami dimintai tolong untuk membantu mengisi materi dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu), dan sebagai gantinya, kami diberi “uang saku” yang Alhamdulillah dapat kami tabung untuk menambah Kas Pramuka. SDIT membutuhkan 2 orang ikhwan (putra) dan 2 orang akhwat (putri) untuk mengajar setiap jum’at pukul 13.00 sampai dengan 14.30 di empat kelas, jadi masing2 kelas ada seorang penyampai materi. Kami pun membuat jadwal giliran untuk mengisi materi di SDIT.

Alkisah…. Jum’at ini , 8 Januari 2010 adalah giliranku untuk menjadi seorang “kakak penyampai materi”. Ini adalah kali pertama aku mendapat giliran, setelah beberapa kali tertunda karena bebarengan dengan sejumlah acara yang lain yang juga harus ku ikuti. Jadi, waktu di sekolah, Ukh Fatimah Nurul mengatakan padaku, “ Ki’, hari ini jatah kita ngisi SDIT, lho? Njenengan bisa, to?”.

 Alhamdulillah, tanpa pikir panjang, dengan senang hati aku mengiyakan. Soalnya, kemarin pas liqo’ baru dapat materi “kejarlah kebaikan walau sampai liang lahat”. Kata murabbiku, kalau ada sesuatu kebaikan yang bisa kita kerjakan, jangan tunda2 lagi. Cepat lakukan dan jangan banyak alasan. Kesempatan tak selalu dating dua kali. Karena waktu itu, kesempatan kita yang diberikan oleh Allah untuk dipergunakan sebaik-baiknya. So, aku menjawab “Yes!!! Insya Allah bisa.” 

Karena para akhwat tidak diwajibkan untuk menunaikan sholat jum’at, ROHIS Nisa’ SMA Negeri 1 Wonogiri mengadakan AFM (Annisa Friday Meeting, kajian untuk muslimah di smansa) tiap hari jum’at sepulang sekolah. Dan kebetulan, pada jum’at ini, AFM diganti dengan BTA (Baca Tulis Al-Qur’an) yang sempat tertunda. Segera teman-temanku memasuki ruangan untuk BTA dan aku bergegas untuk menuju ruang kelas yang lain untuk mengikuti pelatihan MOSI Fisika lebih dulu. Setelah itu, aku menyusul teman2 untuk ikutan BTA, elae… baru aja sampai di ruangan, acara BTA pun sudah usai, akhirnya aku Cuma kebagian acara salam-salaman doang, deh… tapi ndak papa koq ^_^ udah bahagia… kan bersalam-salaman bisa mempererat tali silaturahim n meleburkan dosa si empu yang bersalaman….

Jam menunjukkan pukul 12.15 , kami, pengurus Rohis Nisaa’ Smansa kelas XI sepakat untuk makan siang bersama dulu sembari menunggu usainya sholat jum’at sehingga kami bisa sholat Dhuhur. Tak kelewatan juga aku dan Ukh Fatimah Nurul juga makan bersama. Tak terasa, jam terus melaju, tiba2 saja sudah pukul 12.30. karena teringat akan tugas di SDIT, kami berdua bergegas untuk sholat dulu di kost ku. Setelah selesai, kami berangkat. Saat itu pukul 12.50. kurang 10 menit!!! Kami melihat yang dari pihak ikhwan sudah berangkat menuju SDIT menggunakan sepeda motor. Kamipun jadi tambah panik (padahal enggak.. ^_^)

Menunggu angkuta tak kunjung lewat, kamipun naik mini bus. Tak dinyana, bus-nya “ngetem” (bahasa kerennya nunggu penumpang) cukup lama di pasar. Saat kami melirik jam lagi, sudah pukul 13.10. artinya, kami terlambat 10 menit dan itu saja kami belum sampai !!! kami saling berpandangan. Bingung… tiba2 ada minibus lain yang akan menyalip minibus kami yang masih “ngetem”. Untung, pak sopir minibus yang kami naiki pengertian dan baik hati, sehingga bersedia menurunkan kami dengan membayar ½ harga saja. Makasih, pak Sopir… dan kami langsung naik ke minibus satunya.

Tiba2, saat itu terjadi hujan yang sangat lebat ketika kami turun dari minibus menuju jalan ke SDIT. Alhasil, kami basah kuyup. Namun, Alhamdulillah,, akhirnya sampai juga kami di SDIT. Taukah teman2 pukul berapakah saat itu? 13.30!! telat ½ jam!! Kami langsung berlari dan menanyakan pada adik2 di mana kelas tempat kami akan mengajar. Wuah, suasana saat itu sangatlah ramai sekali. Adik2 berlarian ke sana-sini,. Jujur, waktu itu aku bingung sekali. Aku sepakat dengan ukh Nurul kalo’ kali ini aku bertugas untuk mengajar kelas 2-3 dan ukh Nurul kelas 4-5.

Ini adalah kedua kalinya aku mengunjungi SDIT. Yang pertama dulu, adalah waktu ada acara Rohis, Daurah yang dilaksanakan di SDIT. Namun begitu, aku masih juga bingung letak kelas-kelasnya. Setelah bertanya sana-sini pada adik-adik yang berlarian, akhirnya aku mencopot sepatu dan naik ke lantai dua. Sesampai di lantai dua, kami dikeroyok adik-adik (eh, dihampiri ding, bukan dikeroyok….) . banyak adik2 yang putra sedang ngepel karena lantainya basah kena aie hujan. Sebagiannya lagi udah mulai ekstra pramukanya. Salah seorang adik putra mengantarkanku ke kelas 3 tempat aku mengajar, lalu dia menyeletuk “Wah, kamu telat mbak! Kelas 2-nya udah pada pulang” . bener deh, 100 % waktu itu aku maluuu banget. Telat…

Setelah sampai di kelas 3, adik2 menyambut dengan gembira, “Horee !!! Masuk!!” aku pun langsung memasuki ruangan. Semua mata memandang ke arahku. Aku jadi salting. Ada sekitar 40 siswi di depanku kini. Hmmm… apa ya… Akupun memulai dengan mengucap salam dan meminta maaf yang teramat sangat karena udah telat pada adik2.. telatnya ½ jam lagi. Bukankah itu suatu kerugian?? Lalu, kupinta salah seorang adik memimpin untuk berdoa dulu. Lalu, salah satu adik yang paling kecil maju ke depan memimpin untuk berdoa, doanya dimulai dengan al-Fathihah dan doa akan belajar. Setelah selesai, aku pun membuka buku catatan, dan terlintas ide untuk membuat suasana jadi hangat dulu. Begini kira2 percakapanku dengan adik2

“Waah, bagaiman liburannya, dek? Udah pergi kemana aja?”

….diam….

“kemarin baru aja libur, kan?”

…..diam… (hanya ada anggukan)

“Nah, sekarang perkenalan dulu,ya.. udah kenal sama mbak belum??”

“Belummmm!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

“Perkenalkan ya, Dek. Nama saya Rizki Ageng Mardikawati. Tapi adik2 bisa panggil dengan Mbak Rizki aja. (Ceilah…. Dipanggil “Mbak”) . sekarang materi pertamanya adalah tepuk. Udah diajari tepuk pramuka, kan?”

“Sudahhh…”

“Ayo coba, sekarang. Tepuk pramuka!!”

“plok plok plok, plok plok plok, plok plok plok plok plok plok plok”

“Nahh, sekarang kakak ajari main tepuk tunnggal, doble, sama triple, ya.. sudah diajari belum??”
 
“Belummm!!!!!!!!!!!”

“Nah, kalo gitu kakak ajari ya… kalo’ tepuk tunggal itu berarti kita tepuk satu kali “Plok” kalo’ doble, artinya kita tepuk dua kali “plok plok”, sedangkan kalo’ triple, kita tepuknya tiga kali, “plok-plok-plok” nah, paham kan??”

“Pahammm”

“Kita coba, ya!!!”

Alhamdulillah, adik2 sangat antusias sekali dengan materi tepuk2 ini. Semuanya berwajah gembira dan happy (sama aja ^_^) . aku senang sekali. Hal yang paling membahagiakan adalah saat kita bisa membuat orang lain bahagia… hmm…

Materi agak beratpun aku sampaikan, yaitu sandi udang. Setelah member penjelasan singkat tentang penggunaanya, aku langsung memberikan soal pada adik2 untuk dikerjakan. Hanya 3 soal, lalu dikumpulkan untuk dinilai. Adik2 langsung berebut mengerjakan dan mengumpulkan ke mejaku sampai berdesak2kan karena ingin tahu nilai berapa yang akan ia peroleh. Aku jadi kewalahan, kupinta mereka untuk duduk kembali terlebih dahulu. Bagi yang jawabannya benar semua, aku beri nilai 100. Nah, waktu ada yang salah satu, aku beri nilai 10, dan bagi yang salah semua, aku menuliskan di bawah pekerjaanya “Belajar lagi, ya Dek” atau “Terbalik, Dek. Diperbaiki ya” . aku tidak tega memberikan nilai 0 atau 50. Bener dehh… soalnya tamapang mereka yang imut2 dan usia yang masih teramat muda, membuatku tidak tega.. materi sandipun telah usai. Sekarang pukul 14.00. salah seorang adik mengingatkan, “Pulangnya jam 14.30, mbak” .

Hmmm… berarti masih ada ½ jam lagi waktu yang aku isi. Aku lalu membuat permainan konsentrasi yang telah diajarkan oleh guru waktu pelajaran Matematika. Ketika aku bilang “kecil” adik2 harus membentuk tangan menjadi lingkaran besar, kalo’ aku bilang “besar” adik2 harus membentuk tangan menjadi lingkaran kecil, kalo’ aku bilang “duduk”, adik2 harus berdiri dan sebaliknya, kalo’ aku bilang “pegang kepala” , maka yang dipegang adalah telinga dan sebaliknya, kalo’ akui bilang “pegang mata” maka yang dipegang adalah hidung dan sebaliknya. Yapzz, permainan berlangsung seru, apalagi dicampur dengan tepuk tunggal-doble-triple. Dan apalagi jika peraturannya ditambah, yaitu tiap deret harus kompak, dan bagi deret yang melakukan kesalahan, harus majun ke depan dan memberikan hiburan pada teman2nya, entah itu menyanyi, berpuisi, atau bercerita.

 Alhasil, ada 2 deret yang melakukan kesalahan dan menyanyikan mars SDIT dan Wonogiri makmur. Waktu berjalan begitu cepat, 14.30. itu artinya pelajaran usai dan aku harus meninggalkan adik2 yang imut2 ini. Hiks… hiks…. Aku segera meminta seorang adik untuk memimpin doa. Setelah berdoa, aku mengakhiri dengan salam dan membolehkan pulang. Mereka berkemas dan berebut menyalimi aku. Waduh, aku hjadi salting ketika mereka meraih tanganku dan menciumnya di kening mereka. Kaya’ bu Guru adja… hehe… amin…

Aku meninggalkan ruangan dan segera pulang bersama Ukh Nurul. Di depan SDIT, kami betemu dengan taman kami yang ikhwan, dia menanyakan jam berapa kami datang tadi. Kami menjawab kalo’ kami telat ½ jam karena beberapa kendala. Dia mengingatkan, lain kali jamgan terlambat. Soalnya ini amanah, apalagi kita diberi ganti. Wah, Pak Bos pasti dimarahi, ya… gumam kami. Lalu kami pulang dan menunggu angkuta. Setelah angkuta datang, kami meluncur menuju SMA dan memasuki ruang kelas tempat ekstra pramuka, dan ternyata kegiatannya juga hamppir usai. Yah,, kebagian nyanyi “Padamu Negeri” sama salam2an doang lagi, deh… hehehe… ndak papa. Yang jelas, ada manfaat dan hikmahnya atas semua ini, Insya Allah… Yang pasti, pengalaman ini tidak akan terlupakan, sehingga aku harus menuliskannya disini… hehehe… Keep smile, spirit, n istiqomah… ^_^

Komentar

  1. bener2 unforgottable experience dah!!!
    Aq sampe' keringetan n ga bisa berkata2 lagi...

    BalasHapus
  2. assalamlkm...wah ceritanya menarik, jadi inget masa2 di SMA, pernah mabit di SDIT jg..eh iya perkenalkan, saya wahyu, alumni SMANSARI 2007..rizki masih di SMA? Rohis sekarang gimana ya kondisinya??

    BalasHapus
  3. Waalaykumsalam...
    Masih, sekarang kelas XII,
    Alhamdulillah, baik kondisinya, tetapi nggak seperti dulu, perijinan susah, tapi insya Allah akan terus Semangat!! ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Bismillah..
Sahabat, mohon komentarnya ya..
-demi perbaikan ke depan-