ATAS nama CINTA

Atas Nama Cinta

Ketika mata Diuji manisnya senyuman
Terpamit rasa Menyubur harapan
Dan seketika Terlontar ke dunia khayalan
Hingga terlupa Singkat perjalanan
Tersadarlah aku dari terlena
Dibuai lembut belaian cinta
Rela aku benamkan Impian yang tersimpan
Terganggu keasyikan
Pusat keindahannya Merampas rasa cinta
Pada DIA yang lebih sempurna
Bukan mudah Bernafas dalam jiwa hamba
Dan kucoba Menghilangkan pesona maya
Kerana tak berdaya Kuhadapinya
Andai murka-Nya menghukum leka…………
Diatas nama cinta pada Yang Selayaknya
Kunafikkan yang fana
Moga dalam hitungan
Setiap pengorbanan
Hadapi sumbu cahaya…
Ridho-Nya………
Biar sendiri hingga ujung nyawa
Asal tak sepi dari kasih-Nya
Karena sesungguhnya hakikat cinta
Hanya DIA Yang Esa….
(UNIC)

Assalamu’alaikum……
Pernahkah dirimu merasakan satu rasa yang aneh,, merayap, mengendap, dan begitu mengganggu fikirmu? Pernahkah kau merasakan harimu tak lagi seperti biasa, selalu ada bayang-bayang yang mengintai. Namun bayang-bayang itu begitu aneh, begitu berusaha untuk melupakannya, semakin sukar untuk dilupakan. Betapa besarnya kita berusaha untuk menghindarinya, semakin besar pula ia mengejar untuk kita ingat. Yah, banyak orang menamakannya dengan kata “Cinta” . benarkah rasa itu bernama “Cinta”? Wallahu’alam….
Namun sobat, banyak remaja seperti kita yang terjebak, salah jalan, dengan kata-kata berkedok cinta. Seperti apa sih, Cinta yang sebenarnya itu? Cinta yang hakiki?
Apakah cinta itu adalah ketika kita melihat, mendengar, menjumpai sesuatu jantung kita akan berdegup kencang? Apakah rasa cinta itu adalah saat kita suka tersenyum sendiri di saat orang lain heran melihat sikap kita? Apakah rasa cinta itu adalah ketika kita mempunyai rasa kagum yang teramat sangat kepada sesuatu melebihi kekaguman kita pada yang lainnya? Apakah cinta itu adalah saat kita tak lagi punyai energi untuk menghindar dari apa-apa yang kita cintai? Benarkah itu semua?
Lantas, mengapa sebagian besar remaja menghabiskan waktu muda yang indahnya untuk hal yang berkedok “cinta”? ada yang berpacaran, atau apalah namanya. Begitu pula media begitu gencar mempublikasikan era modern bagi dunia remaja, dimana semua ditampakkan terlalu berlebihan. Ketika suatu serial selalu menggunakan kata “cinta” untuk bumbu utama topik ceritanya. Benarkah semuanya itu, wahai sahabat?
Sahabat, atas nama cinta.. cinta yang hakiki hanyalah cinta pada sang Maha pemilik Cinta, Allah SWT. Sungguh,, tak ada cinta sejati yang lebih murni daripada dengan mencintai-Nya. Mencintai-Nya begitu indah.
Bagaimana bisa kita tidak mencintai-Nya? Dia yang telah menciptakan kita, memberi kehidupan kepada kata. Memberikan segala sesuatu di muka bumi ini sesuai dengan keperluan kita. Memberi kita tubuh yang lengkap, saudara yang mengasihi. Kebahagiaan yang tiada tara.
Diatas nama cinta, pada Yang Selayaknya, kunafikikan yang fana. Semoga Allah selalu meridhoi kita, meliputi kita dengan cinta-Nya….

Komentar