apakah

Ku tak tahu apa yang terjadi....
Pada hatiku kini, tak ku mengerti
Getar ini belum pernah ada,
Tak pernah kurasakan selama ini
Malu malu aku mengakuinya...
Karena aku kini belum dewasa.....
Berjuta cahaya datang padaku, menari denganku...
Nyanyikan lagu tentangnya...
Duhai bintang mungkinkah yang ku rasa...
Apakah sudah saatnya...
Untukku menyukainya.........
Sekarang ku sering melamun... dan juga senang bercermin
Oh.... mengapa ini...
Malu malu aku mengakuinya...
Karena aku kini belum dewasa.....
Berjuta cahaya datang padaku, menari denganku...
Nyanyikan lagu tentangnya...
Duhai bintang mungkinkah yang ku rasa...
Apakah sudah saatnya...
Untukku menyukainya........
Oh mengapa ini...... inilah lontaran ungkapan yang sering sekali kita ucapkan bila tiba-tiba hati kita tak seperti biasanya. Ada yang beda. Spontan. Langsung berubah 360 derajat. Mungkin kita senang, bingung, atau bahkan shock. Rasa keanehan tersebut akan menjalar dengan cepat merambat ke seluruh tubuh. Ditandai dengan beberapa gejala layaknya manusia biasa yang lainnya. Contohnya, tangan berkeringat, nafas berhembus tak beraturan, jantung berdegup kencang, dan sejuta tindakan aneh lainnya. Kata-kata yang kita ucapkan tak lagi lancar, seperti ada “sesuatu” yang mencegahnya untuk mengucapkan sepatah- apalagi seribu patah kata. Ya... hanya Allah yang tahu. Apa sih yang sedang terjadi pada kita? Bahkan, kita pemilik rasa ke”anehan” tersebut tak tahu apa yang terjadi. Wallahu alam bi showab...
But... temand... pernahkah kita mencoba menganalisis apa yang terjadi pada kita? Dengan serangkaian eksperimen dan gejala2 yang terjadi pada tubuh kita. Mungkin sudah saatnya kita pergi ke perpustakaan, membaca dan mencoba menelaah, apa siih yang sedang terjadi padaku? Sebagian lagi ada yang langsung pergi ke warnet. Browsing2... ujung2nya online. Yahh... tiap saat kita online dengan friendster atau facebook yang lagi marak2nya. Namun seringkah kita terus online kepada yang Kuasa? Selalu siap dalam keadaan stand-by ketika mendengar seruan-Nya? Panggilan-Nya? Insya Allah jika kita selalu online untuk berkomunikasi dengan-Nya, takkan lagi kita temukan kebimbangan hati, karena jiwa kita yang selalu tenang, sanubari kita yang selalu terang benderang karena disinari oleh cahaya-Nya?
Temand2 semuanya.... marilah buka hati buka mata, tunjukkan keikhlasan dan bakti kita hanya untuk-Nya? Kita tentunya ingin selalu dekat dengan-Nya, hingga kita temukan kebahagiaan yang abadi yang akan antarkan kita menuju keridhoan-Nya... Ya Allah... bantulah kami agar tetap mencintai-Mu, agar selalu tersenyum ikhlas kepada siapapun jua.... Amin
Typed by edogawa_rzq on September,22nd 2009

Komentar