Belajar dari Kesalahan


"Sudah tiga tahun, ya?"

Iya, masa yang bisa jadi sebentar, namun juga bisa jadi lama. Tiga tahun yang cukup memberikan pelajaran, tiga tahun yang penuh pemaknaan. Tiga tahun yang tak dapat dideskripsikan. Tiga tahun yang selamanya hanya kan menjadi kenangan, meskipun sebagiannya sudah diceritakan. Ya, diceritakan untuk sama-sama mengambil pelajaran. Sisanya? Biar jadi rahasia yang indah bersama Allah, sampai suatu saat memang perlu diceritakan pada yang berhak mendengarnya.

"Coba dulu..."

Banyak sekali rupanya goda yang datang tersebab senggang. Berbagai macam pertanyaan dan pengandaian mampir dihadapan. Tak perlu dijawab dan ditanggapi, karena tidak semua mengapa harus dijawab karen, kata seorang sahabat. Berandai-andai adalah salah satu celah masuknya ketidaksyukuran dalam diri, tersebab menyesali putusan dulu yang tak diambil. Alih-alih bersyukur, justru perasaan itu akan membawa diri untuk berlama-lama merutuk. Tak baik, bukan?

Ya, tiga tahun itu, cukup jadikan pelajaran. Pelajaran yang seharusnya membuat kita makin kokoh dalam bersikap, makin tangguh dalam menemukan solusi atas masalah serupa yang hadir. Ia, harusnya memberikan pelajaran berarti dalam diri : Jika memang itu salah, jangan diulangi.

Terimakasih, tiga tahun lalu.

Mungkin jika aku tak memberikan keputusan waktu itu, jalanku belum sampai sini.

Maka Ya Allah, aku berlindung dan bermohon kepadaMu untuk senantiasa membimbing langkahku. Agar jawabanku adalah jawabanMu juga, jika seuatu hari aku dihadapkan pada hari itu; hari yang sama di tiga tahun yang lalu. Bukan jawaban bersebab nafsuku, bukan pula jawaban atas kebodohan dan ketidaktahuanku akan ilmu. Semoga, kelak yang kukatakan adalah jawaban yang diridhoi olehMu, jawaban yang Engkau suka dan makin membawaku mendekat padaMu.

Jawaban, yang kelak kan menenangkanku dan tak memberi sedikitpun celah sesal dalam hatiku. Ya, belajar dari kesalahan. Aamiin.

Pacitan, 4 April 2020
Kondisi #WorkFromHome, day#14

“Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz-hadaitana wa hablana min ladunka rahmah, innaka antal wahhab.”

"Ya Tuhan kami, Janganlah engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi"

Komentar