Dan pagi ini, aku kembali merindu.

Kau ingin ku menjadi | yang terbaik bagimu | patuhi perintahmu | jauhkan godaan | yang mungkin kulakukan | dalam waktuku beranjak dewasa | jangan sampai | terpaku | terbelenggu jatuh dan terinjak|

kau memang mengajariku banyak hal
membiarkanku mengamati kerja-kerjamu
mencermati proses pembuatan karya-karyamu
memperbolehkanku membaca tulisan-tulisanmu (walaupun terkadang akulah yang membacanya tanpa sepengetahuan dirimu)
kau biarkan aku meniru gaya bicaramu
atau, berlagak sepertimu saat seriusnya kau membaca buku
tapi kau tak pernah memaksaku, Pak
kau biarkan aku memilih jalanku.
Dan aku tahu, dibalik diammu, kau selalu mendukungku.

Tuhan tolonglah | sampaikan sejuta sayangku untuknya | ku trus berjanji | takkan khianati pintanya | Ayah dengarlah | betapa sesungguhnya ku mencintaimu | kan kubuktikan tuk mampu penuhi maumu|

Walau aku tahu, mau-mu tak banyak
putra putrimu tumbuh dengan baik dan semestinya, kau sudah bahagia
kami dapat belajar dengan nyaman dan berkecukupan, itulah impian yang kau panjatkan saat sujud bersama udara subuh..
kami tumbuh dalam prinsip agama, itu tak kau pinta, namun keharuan yang luar biasa

Aku tahu, saat Ibu meneleponku kala malam itu,
Kaulah yang berbisik dalam-dalam...
"Telepon anak kita, Bu... tanyakan kabarnya... tanyakan kapan pulang ke rumah kita... tanyakan, Bu... dia sudah makan atau belum.. bagaimana nilai-nilai ujiannya..."

Dan ketika (selalu) aku sampai di halaman rumah itu,
Pagar hijau dan merah muda yang hampir memudar,
Kau menoleh ke arahku dengan gaya cool-mu,
"Eh... sudah pulang, ya, Nduk?"

Tak usah berpura-pura, Pak.
Aku tahu, kau sengaja menghabiskan harimu di depan rumah,
Mengecat tembok-tembok itu untuk menutup alibi:
Kau sedang menantikan kehadiran putramu!

Terimakasih, Bapak.
Pria terkeren yang Allah ciptakan di muka bumi,
Pria terganteng yang aku lihat pertamakali...
Pria tertangguh - tertabah -tertegar -terinspiratif yang pernah kujumpai, secara langsung.
Terimakasih.

Dan pagi ini, aku kembali merindu.
Ah, aku memang cengeng!
Jum'at, 17/1/14

Komentar